Berita

Bawaslu/Net

Politik

Temuan Bawaslu, Proses Pemilihan Di Sejumlah Daerah Jabar Bermasalah

RABU, 17 APRIL 2019 | 22:58 WIB | LAPORAN:

Proses pemungutan suara di beberapa wilayah Provinsi Jawa Barat bermasalah. Hal itu sebagaimana hasil temuan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Anggota Bawaslu, Rahmat Bagja menjelaskan salah satu wilayah yang proses pemungutan suaranya bermasalah adalah Kota Sukabumi. Masalah di tempat ini adalah kertas suara yang kurang.

“Di salah satu TPS di Kota Sukabumi kekurangan kertas suara 127, kemudian yang punya hak pilih 185, kesedian kertas suara hanya 118. Sehingga harus mengambil kertas suara dari TPS terdekat,” urainya di Kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (17/4).


Masalah semacam itu, kata dia, tidak lepas dari banyaknya Daftar Pemilih Tambahan (DPTb). Untuk itu, semestinya penyelenggara pemilu memperhatikan masalah ini dengan seksama.

“Kertas suara, logistik harus betul-betul diperhatikan,” imbuhnya.

Masalah lain yang ditemukan adalah segel dari ratusan kotak suara yang rusak. Kasus itu terjadi di beberapa TPS di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

“Ditemukan di beberapa TPS, khususnya di Kecamatan Waru, Ciawi, Gebang, Cimeru dan Cimanggis. Kerusakan segel bukan hanya terjadi di lubang kotak suara, tapi juga segel yang membungkus kabel tis,” urainya.

Selain itu, lanjut dia, di Kota Depok, Kecamatan Cipayung, setidaknya ada 5 kelurahan yang hampir tidak ada Daftar Pemilih Tetap (DPT).

“Sehingga setiap kelurahan mengambil perlengkapan sendiri ke KPU kota tadi malam. Jadi pengambilan logistik ibarat rebut-rebutan,” tandasnya.

Kemudian, imbuhnya, proses pemungutan suara di wilayah Cianjur karena logistik pemilu yang datang terlambat.

“Ini terjadi di Kecamatan Cikalu Sikagamdi ada sebanyak 67 TPS di Cianjur. Di Kelurahan Sayang 93 TPS terlambat karena logistik. Dan masih banyak lagi, yang masih kami tunggu update dari beberapa teman-teman di daerah,” pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya