Berita

Arief Poyuono/Net

Politik

Ayo Buka, Dari Mana Pendanaan Lembaga Survei

RABU, 17 APRIL 2019 | 21:53 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Kubu Gerindra tidak takut dengan tantangan lembaga survei untuk membuka data hasil penghitungan internal suara pilpres.

Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono menjelaskan hasil penghitungan internalnya bukan abal-abal. Sebab, ada data C1  dari 5 ribu tempat pemungutan suara yang dijadikan data hitung cepat.

“Memangnya kita takut? Memangnya lembaga survei punya dokumen C1? Dari mana mereka dapat?” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu (17/4).


Dia pun mewanti-wanti lembaga survei untuk tidak asal dalam merilis hasil hitung cepat pilpres. Jangan sampai tidak jujur dan menipu rakyat.

“Jadi mohon lembaga survei jangan jadi alat proganda untuk mem-framing atau menindaklanjuti angka-angka hasil real count yang akan dihitung oleh KPU,” jelasnya.

Menurutnya, masyarakat saat ini sudah cerdas dalam memandang hasil rilis lembaga survei. Sebab, terkadang rilis yang dikeluarkan sesuai dengan pesanan kandidat yang membayar dan sering salah.

Seperti saat Pilkada DKI Jakarta. Kala itu, sambung Arief, banyak lembaga survei memprediksi pasangan Ahok-Djarot menang. Nyatanya, pemenang sesuai hasil KPU adalah Anies-Sandi.

“Jadi ayo buka, dari mana pendanaannya yang mereka dapat,” pungkasnya.

Sejumlah hitung cepat lembaga survei menyebut pasangan Jokowi-Maruf. Rata-rata menyebut pasangan 01 meraih 54 persen sementara Prabowo-Sandi meraih 45 persen.

Sementara, Prabowo Subianto baru saja menyebut bahwa dirinya menang. Ketua umum Gerindra itu mengklaim menang dengan angka 62 persen dan sempat melakukan sujud syukur.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya