Berita

Diskusi bareng Sabyan Gambus/Net

Politik

Poin Penting Pemilu Bukan Hanya Aman Dan Sejuk Tapi Juga Jurdil

RABU, 17 APRIL 2019 | 04:03 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Pengamat politik Effendi Gazali mengaku bingung saat melihat banyak spanduk pemilu yang bertuliskan 'damai, sejuk dan aman.'

Padahal, menurutnya, jujur dan adil atau jurdil adalah kunci pemilu yang diharapkan.

"Adil dan jujurnya tidak disebutkan. Saya fakta loh ini, lihat saja di jalan-jalan. Tolong dicatat, hari ini kita harus tambahkan kata adil dan jujur," jelasnya dalam Diskusi dan Doa Bersama Untuk Pemilu Yang Jujur, Adil dan Damai Feat Sabyan Gambus di Jakarta, Selasa (16/4).


Jujur merupakan poin penting dalam pemilu. Sebab jujur menjadi pangkal dalam konteks komunikasi politik yang damai, aman, dan sejuk.

Effendi menganologikan arti kejujuran layaknya pertandingan sepak bola, di mana gol tetap disahkan meski sebelumnya terjadi pelanggaran.

"Ada pemain lain melakukan pelanggaran lalu memasukan bola kita mau marah lalu disuruh aman, damai. Itu bisa? Jarang sepak bola seperti itu, kalah 8-0 tapi berakhir sejuk," bebernya.

Effendi menilai salah satu ketidakjujuran yang utama dan terjadi saat ini adalah keberadaan lembaga survei. Alasannya sejumlah lembaga tersebut selalu mengatakan pelaksanaan survei dibiayai sendiri. Padahal banyak yang tahu jika lembaga tersebut dibiayai pihak tertentu.

"Jika biaya sendiri masak kerjaannya cuma menyerang pihak tertentu. Kalau Rocky Gerung bilangnya dungu, saya bilangnya gangguan kesehatan jiwa, agak ilmiah," jelasnya.

Effendi juga menyampaikan pesan penting untuk mencapai pemilu yang adil dan dan damai. Pertama adalah Salat Subuh berjamaah dan dilanjutkan dengan mendaftar awal ke tempat pemungutan suara (TPS).

Warga juga diminta untuk tidak takut jika melihat alat-alat berat atau alat-alat polisi di sekitar TPS karena itu diperuntukkan guna menjaga keamanan.

"Ketiga, jangan pernah takut berbeda dengan lembaga survei, mereka ingin mempengaruhi kita sebelum masuk TPS bahwa kita kalah. Pilihlah dengan hati dan jangan takut," demikian Effendi.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya