Berita

Sani Abdul Fatah/RMOL

Politik

Pendukung 02 Diserang "Perang Total", Sani: Jangan Balas, Cukup Menangkan 17 April!

RABU, 10 APRIL 2019 | 15:14 WIB | LAPORAN: TUAHTA ARIEF

Dalam sepekan, eskalasi kekerasan yang terjadi antar pendukung Paslon Pilpres 2019 semakin tinggi.

Di Jogja, bertepatan dengan #putihkangbk,  Minggu (7/4) pendukung 02 di Jogja diserang. Di Bogor, beberapa hari lalu, seorang anak pendukung 02 dikeroyok. Eskalasi ini bakal terus berlangsung karena persepsi tentang Perang Total yang dibangun 01.

"Mungkin inilah tafsir dari 'Perang Total' yang dimaksud toko sebelah. Dan menurut kami kelompok penyerang ini sudah jelas berasal dari pendukung petahana," kata Aktivis PA 212 Ustaz Sani Abdul Fatah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (10/4).

Sani yang akrab disapa Abu Musa ini mengatakan, sungguh tak bisa diabaikan kekerasan yang terjadi justru ketika rakyat sedang bergembira di pesta demokrasi.

"Sungguh tak layak diteruskan (pemerintahan Joko Widodo). Kenapa petahana dan instrumen kekuasaan diam saja dengan kekerasan yang terjadi? Mana sikap dan komentarnya?" lanjut Ketua GNPF Ulama Binjai ini.

Sani juga mempertanyakan apakah ini semua tafsir sesat atau justru kebalikan dan reaksi dari pernyataan Jokowi saat berkampanye dan menyatakan akan melawan hoax dan fitnah di Stadion Kridosono, Jogjakarta pada akhir Maret lalu.

"Apa ini reaksi  dari pernyataan Jokowi untuk melawan para pendukung 02 yang dianggap selama ini memfitnah dia , menghujat dia, mencaci maki dia? Sehingga membuat para pendukungnya jadi brutal. Dan menurut kami, enggak salah lagi. Inilah bentuk perlawanan itu," kata Sani.

Namun begitu, Sani mengimbau kepada pendukung 02 dimanapun berada untuk tidak membalas kekerasan dengan kekerasan.

"Walaupun pada situasi itu, kita punya alasan untuk membalas, tapi saya imbau jangan balas perbuatan mereka dengan perbuatan yang sama. Cukup kita balas di 17 April nanti," lanjut Sani.

"Kebrutalan mereka ini harus dihentikan dan caranya tidak lain adalah pilih pemimpin yang tegas terhadap kebenaran dan tegas terhadap setiap tindakan yang dapat merusak persatuan antar anak bangsa," demikian Sani.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Kepala Daerah Tidak Ikut Retret: Petugas Partai atau Petugas Rakyat, Jangan Ada Negara Dalam Negara

Minggu, 23 Februari 2025 | 01:27

Ketua DPRA Tuding SK Plt Sekda Permainan Wagub dan Bendahara Gerindra Aceh

Minggu, 23 Februari 2025 | 01:01

Tumbang di Kandang, Arsenal Gagal Dekati Liverpool

Minggu, 23 Februari 2025 | 00:43

KPK Harus Proses Kasus Dugaan Korupsi Jokowi dan Keluarga, Jangan Dipetieskan

Minggu, 23 Februari 2025 | 00:23

Iwakum: Pelaku Doxing terhadap Wartawan Bisa Dijerat Pidana

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:59

Langkah Bupati Brebes Ikut Retret ke Magelang Tuai Apresiasi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:54

Tak Hanya Langka, Isi Gas LPG 3 Kg di Pagar Alam Diduga Dikurangi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:42

Dari #KaburAjaDulu hingga #IndonesiaGelap: Belajar dari Bangladesh

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:21

Wartawan Jaksel Pererat Solidaritas Lewat Olahraga

Sabtu, 22 Februari 2025 | 22:58

PLN dan Wuling Siapkan Layanan Home Charging Praktis dan Cepat, Hanya 7 Hari

Sabtu, 22 Februari 2025 | 22:34

Selengkapnya