Berita

Trump/Net

Dunia

AS Langgar Resolusi Dewan Keamanan PBB Jika Akui Kedaulatan Israel Atas Golan

JUMAT, 22 MARET 2019 | 09:59 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengakui kedaulatan Israel atas akan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
 
Dalam cuitan di Twitter, Trump mengatakan bahwa Dataran Tinggi Golan sangat penting.
 
"Strategi penting dan keamanan penting bagi Negara Israel dan stabilitas regional," tulis Trump.
 

 
Richard Haass, seorang mantan pejabat senior Departemen Luar Negeri Amerika Serikat yang sekarang menjadi ketua dewan pemikir Hubungan Luar Negeri, mengatakan bahwa dia sangat tidak setuju dengan langkah terbaru Trump.
 
Dia mengatakan pengakuan atas kedaulatan Israel akan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengesampingkan perolehan wilayah oleh perang.
 
Dataran Tinggi Golan sendiri terletak sekitar 60 km barat daya ibukota Suriah, Damaskus, dan mencakup wilayah sekitar 1.200 km persegi.
 
Israel merebut sebagian besar Golan dari Suriah pada tahap penutupan perang Timur Tengah 1967, dan menggagalkan upaya Suriah untuk merebut kembali wilayah itu selama perang 1973.
 
Kedua negara kemudian menyepakati rencana pelepasan pada tahun berikutnya yang melibatkan pembentukan zona demiliterisasi sepanjang 70 km yang dipatroli oleh pasukan pengamat PBB. Tetapi secara teknis mereka tetap dalam kondisi perang.
 
Kemusian pada tahun 1981, parlemen Israel meloloskan undang-undang yang menerapkan "hukum, yurisdiksi, dan administrasi" Israel ke Golan, yang pada dasarnya mencaplok wilayah tersebut.
 
Tetapi komunitas internasional tidak mengakui langkah itu dan menyatakan bahwa Golan diduduki wilayah Suriah.
 
Resolusi 497 Dewan Keamanan PBB menyatakan keputusan Israel batal demi hukum dan tanpa efek hukum internasional.
 
Tiga tahun lalu, ketika mantan Presiden Barack Obama menjabat, Amerika Serikat memberikan suara mendukung pernyataan Dewan Keamanan yang menyatakan keprihatinan mendalam bahwa Netanyahu telah menyatakan Israel tidak akan pernah melepaskan Golan.
 
Sedangkan Suriah selalu bersikeras bahwa mereka tidak akan menyetujui perjanjian damai dengan Israel kecuali jika mereka menarik diri dari seluruh Golan. Perundingan damai langsung yang ditengahi Amerika Serikat macet pada tahun 2000, sementara Turki menjadi penengah dalam perundingan tidak langsung pada tahun 2008.
 
BBC memuat, saat ini ada lebih dari 30 permukiman Israel di Golan, yang merupakan rumah bagi sekitar 20.000 orang. Permukiman dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional, meskipun Israel membantahnya.
 
Para pemukim tinggal bersama sekitar 20.000 warga Suriah, kebanyakan dari mereka adalah orang Arab Druze, yang tidak melarikan diri ketika Golan diduduki.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya