Berita

Politik

Rocky Gerung: Oposisi Digaji Negara Untuk Mengkritik

MINGGU, 17 MARET 2019 | 11:21 WIB | LAPORAN: TUAHTA ARIEF

Politik adalah pertengkaran argumentasi dimana takaran ukurannya, bermutu atau tidak argumentasi itu. Karena itu, politik adalah force of the better argument.

Hal itu disampaikan Dosen Filsafat Universitas Indonesia Rocky Gerung saat tampil sebagai pembicara dalam acara Workshop Nasional Partai Amanat Nasional (PAN).

Lebih jauh Rocky Gerung mengatakan, “Ada yang bertanya, kenapa Rocky Gerung terus-menerus bertengkar dengan Pak Jokowi? Saya jawab, ya memang begitu,” ujarnya.

Ia menegaskan, kita ditakdirkan bertengkar dalam politik. Menjadi aneh dan ajaib dalam berpolitik jika orang takut beradu argumen, takut mengucapkan dalil.
“Ucapkan dalil malah santun. Padahal bicara santun dalam politik adalah kemaksiatan.

Itu sama dengan berbohong. Sebab dalam politik, takaran ukurannya adalah bermutu atau tidak argumentasinya,” ungkap pengamat politik ini.

Melalui akun Youtube yang dipublikasikan Jumat malam (15/3), setengah menyindir, Rocky menyebut, jika orang tidak punya argumentasi dan takut berargumentasi, maka dia pakai cara membungkus dirinya setiap hari dengan baju yang berbeda-beda demi pencitraan.

“Orang yang tidak punya hakikat diri, maka dia akan mencitrakan dirinya berganti ganti,” ujar dia.

Rocky menyarankan, jika bangsa ini ingin berpolitik dengan akal sehat, maka seluruh aspek publik yang dipamerkan oleh seorang Presiden dengan sendirinya adalah umpan untuk dikritik.

“Konsekuensi dari memamerkan kebijakan ya dikritik. Konsekuensi dari menampilkan diri di publik, ya dikritik.”
 kata Rocky.

Rocky menambahkan, DNA politik itu adalah kritik. Dirinya ingin supaya kritik menjadi menu sehari hari politik. Rocky menyebut, dalam tradisi politik Eropa, pihak oposisi digaji oleh negara untuk balancing policy.
“Jadi sebetulnya, oposisi memang digaji negara untuk mengkritik.”
 kata dia.

Rocky menambahkan, karena di Indonesia tidak ada yang menggaji oposisi, dirinya mengambil posisi untuk menggaji diri-sendiri untuk mengkritik pemerintah.

“Sebab kalau nanti tidak mengkritik maka saya disebut pengangguran, disebut tidak ada kerjaan, karena itu saya ambil pekerjaan sebagai pengkritik,” tandas Rocky Gerung.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya