Berita

Jokowi-Romahurmuziy/Net

Publika

OTT Ketum Parpol, Innalillah Atau Alhamdulillah?

JUMAT, 15 MARET 2019 | 14:59 WIB

SEORANG sahabat menuliskan innalillahi begitu memperoleh kabar seorang ketum parpol tertangkap tangan (OTT) kPK di Surabaya, Jumat (15/3) pagi. Tapi, sahabat lainnya justru menulis kalimat pendek: "Skenario Allah, alhamdulillah kena juga!".

Lho, kok? Keduanya benar. Innalillahi untuk perbuatan dan jabatan orang yang kena OTT itu, sementara alhamdulillah untuk personnya. Lha, apa lagi nih? Jangan bingung.. yang penting kita sekarang kembali bersyukur karena tanda-tanda Allah kembali datang.

Nanti dulu, siapa sebenarnya yang kena OTT itu? Banyak sumber termasuk berita-berita onile sudah menyebut nama. Namun untuk menjaga azas presumption of inotion (praduga tak bersalah) saya hanya akan menuliskan inisialnya saja Rm. Benarkah? Tentu kita butuh sidik bersabar, paling tidak hingga sore ini.

Ada tiga ketum parpol yang anggota parlemen: 1. Zulhas (PAN), 2. Sohibul (PKS), dan 3. Romahurmuzy atau akrab disapa Romi saja (PPP). Secara logika, dua ketum dari barisan oposisi yang tidak lagi didengar apalagi dilayani oleh pejabat-pejabat pemerintahan, khususnya menjelang pencoblosan. Mereka takut dinilai tidak loyal pada pucuk pimpinan tertinggi. Apalagi jika bicara soal uang panas.

Saya tidak ingin menggiring kita semua, tapi sekedar menuliskan fakta. Ketum yang satu itu berulang-ulang tampil bersama petahana dalam banyak momen. Dia memperlihatkan keistimewaannya itu, malah terkadang membuat vlog.
Ada adegan petahana yang sekaligus juga capres sedang di mobil sambil membagi-bagikan hadiah. Ada pula adegan ia meralat Mbah Moen yang sedang berdoa tapi menyebut nama Prabowo.

Dan yang terakhir, ia membuat seolah-olah kesaksian bahwa petahana membentak Perdana Menteri Malaysia melalui telepon untuk membebaskan TKI dari hukuman mati. Khusus yang terakhir, meski ia mengaku menyaksikan langsung sambil mendramatsir dengan kalimat pendek: "Sampai merinding,", orang pasti tidak percaya. Artinya kesaksiannya patut dapat diduga bohong.

Entah karena sudah dianggap keterlaluan oleh Sang Khalik atau entah karena apa pun, Jumat (15/3) pagi, KPK menangkapnya dalam OTT, sampai menjelang shalat jumat, nama yang bersangkutan memang belum secara resmi diumumkan. Dan saya belum mau juga menuduhkannya. Hanya saja secara logika, ya siapa lagi.

Yang paling unik, jika benar, situasi ini akan menyulitkan petahana. Mengapa? Bukan semata-mata karena yang bersangkutan sangat bahkan terlalu dekat, tapi lebih dari itu. Jika benar di OTT, petahana kok tidak bisa mengamankan orang terdekatnya. Jika petahana dikatakan mampu menegakan hukum, "Tuh lihat, biar paling dekat, jika salah tetap ditangkap,". Maka orang yang di sekitarnya akan bilang, "Kasihan, Rm dijadikan umpan,". Jadi, bagi petahana ini seperti judul film Warkop: Maju Kena Mundur Kena, atau seperti pepatah lama: Buah Simalakama, dimakan bapak mati tidak dimakan, ibu mati.

Jadi, innalilallahi atau alhamdulillah?

Semoga ini menjadi pertanda bagi umat untuk menuju Indonesia yang baru, yang adil dan yang makmur... Aamiin..

M. Nigara
Wartawan senior, mantan Wasekjen PWI.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya