Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Studi: Indonesia Salah Satu Negara Paling Berbahaya Bagi Wanita Di Asia

RABU, 06 MARET 2019 | 21:17 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Indonesia merupakan salah satu negara paling berbahaya bagi wanita di Asia. Begitu hasil studi terbaru yang dirilis sebuah perusahaan peneliti di Singapura, Value Champion pekan ini.
 
Dalam studi itu ditemukan, Indonesia bersama dengan Filipina dan India, merupakan negara paling berbahaya bagi wanita. Bukan tanpa alasan, studi itu menemukan bahwa ketiga negara tersebut memiliki akses di bawah standar ke layanan kesehatan. Selain itu, Indonesia, juga Filipina dan India, dinilai lemah dalam hal undang-undang tentang keselamatan perempuan.
 
Alasan lainnya adalah juga karena tiga negara tersebut memiliki akses yang buruk ke sumber daya keluarga berencana dan ketimpangan secara keseluruhan.
 

 
"Terlepas dari intervensi pemerintah dan upaya untuk memberlakukan undang-undang yang melindungi keselamatan perempuan, sikap patriarki yang mengakar kuat baik karena kepercayaan budaya atau agama menyebabkan perempuan lebih khawatir akan kesejahteraan mereka daripada di negara lain dalam daftar kami," begitu kata hasil studi tersebut yang dimuat di situsnya, Valuechampion.sg .
 
Dalam kasus di India, studi tersebut menemukan bahwa meskipun pihak berwenang India berusaha memberikan jalan hukum bagi korban perkosaan, namun dana yang disediakan tidak memadai, kasus yang ada pun tidak diselesaikan dengan baik.
 
Selain itu, meskipun pelaku pembunuhan demi kehormatan menghadapi hukuman mati, namun pembunuhan demi kehormatan masih dilaporkan terus terjadi di India.
 
"Kami melihat cerita yang sama dengan Indonesia dan Filipina," begitu kata hasil studi yang sama l.
 
"Di Indonesia, terlepas dari undang-undang yang melarang pemerkosaan, kekerasan dalam rumah tangga, dan bentuk kekerasan lainnya, survei pemerintah tahun 2016 menemukan bahwa sekitar 33 persen perempuan berusia antara 15 dan 64 tahun mengalami beberapa bentuk kekerasan," sambungnya.
 
Hal lain yang juga menjadi nilai merah dalam studi Value Champion tersebut adalah Indonesia, Filipina dan India masih berkembang, yang berarti bahwa akses ke layanan kesehatan masih belum memadai.
 
Selain itu, tingkat kematian ibu di tiga negara ini di atas 100 kematian per 100.000 wanita, jauh bila dibandingkan dengan negara-negara di peringkat teratas di mana kurang dari 10 kematian per 100.000 wanita.
 
Bukan hanya itu, pengeluaran perawatan kesehatan juga kurang dari 5 persen dari total PDB dan dalam banyak kasus. Hak-hak reproduksi pun masih terbatas di tiga negara itu. Hal ini menyebabkan perempuan di tiga negara tersebut tidak hanya menghadapi peningkatan risiko kejahatan di tangan pasangan mereka atau diskriminasi di bidang akademik atau pekerjaan, tetapi juga peningkatan risiko kematian karena alasan yang berhubungan dengan kesehatan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya