Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Bakal Ada Gelombang Penolakan Saham Pabrik Bir

RABU, 06 MARET 2019 | 13:27 WIB | LAPORAN:

RMOL. Proses penjualan saham milik Pemprov DKI Jakarta di PT Delta Djakarta Tbk terhalang restu DPRD.

Ketua DPRD DKI Prasetio Edy Marsudi mengisyaratkan tidak menyetujui pemprov melepas saham akan mengganjal aspirasi sebagian besar warga yang ingin pemprov mengakhiri kepemilikan saham di salah satu produsen bir tersebut.

Anggota DPD RI Fahira Idris mengungkapkan, keputusan menjual saham pabrik bir bukan kehendak Gubernur Anies Baswedan seorang tetapi kehendak sebagian besar warga yang disuarakan saat kampanye Pilkada DKI 2017.

"Kalau DPRD ngotot saya khawatir bakal ada gelombang besar warga menolak saham bir. Saya tidak bermaksud memperkeruh suasana tetapi sebagai senator, saya hanya menyampaikan geliat yang saat ini terjadi di tengah masyarakat terkait saham bir ini. Saya harap anggota DPRD bisa lebih bijak menyikapi aspirasi warga yang tidak ingin pemdanya punya saham di pabrik bir," jelas Fahira kepada wartawan, Rabu (6/3).

Menurutnya, janji kampanye Anies menjual kepemilikan saham pemprov di produsen bir bukan untuk gagah-gagahan, tetapi murni hasil menyerap aspirasi dan keinginan warga Jakarta.
 
"Saya yakin semua Anggota DPRD pasti tahu banyak aspirasi warga agar saham bir dijual saja. Jadi jangan tutup telinga dan mata anda. Ini kehendak sebagian besar warga, jangan disumbat," ujar Fahira.

Adanya kekhawatiran pemasukan Pemprov DKI akan berkurang akibat penjualan saham pabrik bir sangat tidak mendasar dan mengada-ada. Fakta memperlihatkan bahwa sejak 1970 pendapatan emiten bir tidak mengalami peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. Selain itu, dilihat dari sisi manapun, tidak pantas sebuah organisasi pemerintahan punya saham di perusahaan minuman beralkohol.

"Jika dibanding dengan APBD DKI saat ini, sumbangan dana dari saham bir itu tidak berarti apa-apa. Jadi buat apa ngotot dipertahankan. Makanya dana itu jauh lebih berguna bila dipakai untuk pembangunan Jakarta sehingga langsung dirasakan manfaatnya oleh warga," papar Fahira yang juga ketua umum Gerakan Nasional Anti Miras.  

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya