Berita

Khairul Fahmi/Net

Nusantara

Pengamat: Usut Tuntas Motif Pembawa Ratusan Peluru

SENIN, 04 MARET 2019 | 15:46 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Polisi seharusnya mengembangkan motif dari Stephen Partowidjojo, penumpang pesawat China Airlines yang tertangkap karena membawa ratusan kepala peluru impor.

"Perlu dikembangkan dugaan motif si pelaku, apakah itu akan jual belikan atau dipakai untuk sendiri, karena ini dibawa dalam jumlah yang besar," ujar pengamat militer dari Institute For Security And Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi seperti dilansir RMOL Jatim, Senin (4/3).

Diterangkan Fahmi, kepala proyektil peluru merupakan bagian dari komponen barang berbahaya, sehingga perlu diwaspadai terlebih bila diperjualbelikan.


“Ini perlu diwaspadai, karena patut diduga ada transaksi dalam jumlah yang besar dan rutin yang dilakukan si pelaku,” terang Fahmi.

Fahmi mengatakan, secara teknis tentang peluru sudah benar, bahwa yang dibawa si pelaku hanya anak peluru terpisah dari selongsong dan mesiunya. Namun pengamat militer ini tidak sependapat dengan pernyataan Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera yang menyebut kasus ini adalah “kasus biasa”.

“Dengan kita punya anak peluru, kita sudah punya satu komponen untuk merakit peluru atau munisi tersebut. Perlu didalami motifnya. Itu mau dijadikan souvenir atau patut diduga untuk dirakit kembali menjadi peluru,” ujar Fahmi.

Fahmi juga menyinggung soal aturan Bea dan  tentang batasan membawa anak peluru.

"Nah, bagaimana kalau lebih dari ketentuan?" ujar Fahmi.

Ia menambahkan, dalam mengembangkan penyelidikan, polisi jangan percaya begitu saja dengan keterangan yang disampaikan pelaku. Polisi bisa meminta keterangan dari para ahli di bidang senjata api  dan ahli kepabeanan.

"Polisi tidak boleh hanya berpegang pada keterangan si pembawa," tandas dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, petugas Bea dan Cukai Bandara Internasional Juanda 2 mengamankan penumpang pesawat udara China Airlines dengan nomor penerbangan CI-751 bernama Stephen Partowidjojo.

Stephen diamankan saat melewati pemeriksaan XRay Bea Cukai dan termonitor barang bagasi yang dibawanya mencurigakan. Dia mendarat di Bandara Juanda sekira pukul 23.00 WIB Sabtu malam (23/2).

Adapun rinciannya adalah 100 buah Splitzer Caliber 30 (tertulis dalam label bungkusan), 200 buah Held-X Caliber 30 (tertulis dalam label bungkusan) dan 100 buah Hornady ELD-X Caliber 700 mm (tertulis dalam label bungkusan).

Kasus Stephen pun ditindak lanjuti ke kepolisian. Namun oleh penyidik Polresta Sidoarjo, Stephen tidak ditahan dengan alasan kasusnya adalah “kasus biasa”, lantaran yang dibawa hanyalah bagian dari proyektil.

Penyidik pun dikabarkan masih mengembangkan motif Stephen membawa ribuan kepala proyektil tersebut.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya