Berita

Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah/Net

Nusantara

Fahri Acungi Jempol Sandi Soal Usulan Wisata Halal

RABU, 27 FEBRUARI 2019 | 13:34 WIB | LAPORAN:

. Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno mengusulkan Pulau Bali dijadikan "wisata halal" agar dapat menaikkan pasar wisata di Indonesia.

Usulan Sandi tersebut disambut positif oleh Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, Rabu (27/2). Sementara Pemprov Bali menolaknya.

"Itu tanda bahwa pak Sandi tidak punya trauma agama. Beliau hanya ingin naikkan pasar wisata Bali, dan demi rakyat setempat," kata Fahri.

Dia menegaskan, wisata halal sesungguhnya digemari di seluruh dunia, bukan karena 'halal' istilah agama, tapi karena identik dengan bersih dan sehat yang dalam artian "green lifestyle". Halal itu sekarang, telah menjadi gaya hidup yang tinggi.

"Di Eropa, halal pada semua hal semakin digemari sebab itu ijazah bagi kualitas yang tinggi; halal identik dengan bersih, sehat, hijau, peduli lingkungan, hemat energi, bergizi, dan lain-lain. Bahkan penikmat daging halal semakin tinggi di sana. Konotasi yang baik," ujarnya.

Para pencinta hewan di negara-negara barat misalnya menurut Fahri, semakin mengemari dan merekomendasikan daging halal karena proses penyembelihannya yang dianggap paling "sedikit unsur/rasa sakit pada hewan".

"Itulah pelaksanaan sunah dalam penyembelihan hewan. Di Amerika, orang-orang Yahudi yang mengkonsumsi daging dengan prinsip kosher pergi ke toko halal, di Jepang saya pernah berkunjung ke industri halal Jepang yang semakin maju," paparnya.

Indonesia, Fahri melanjutkan tidak saja tujuan wisata halal, juga konsumen wisata halal. Karena itu, apa salahnya Indonesia menjadi tujuan wisata halal seperti London menjadi tempat dan pusat bisnis keuangan syariah.

"Apa yang salah dengan konsumen halal life style yang ingin pergi ke Bali, lalu memakan makanan halal? Kenapa mereka tidak dilihat sebagai pasar? Apalagi, halal life style di dunia adalah peluang," cetusnya lagi.

Melanjutkan pernyataannya, Fahri menilai bahwa Islamophobia di negeri ini telah membuat bangsa ini terhimpit di sudut yang salah. Malu menjadi negara muslim dan tanggung ingin sok moderen, ingin maju dengan meninggalkan identitas, sehingga lupa diri dan lupa identitas yang pada akhirnya menjadi pecundang dan jadi embel-embel negara lain.

"Dan yang trauma dengan kata 'halal' di negara ini adalah pengidap Islamophobia sejati. Mereka tidak paham Islam, tidak paham NKRI, mereka sejatinya adalah kelompok sakit hati dengan Ketuhanan Yang Maha Esa. Mereka ini punya masalah dengan NKRI. Halal itu bersih dan sehat," tegasnya.

Bukan itu saja, penggagasan Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) itu juga menilai, mereka yang anti NKRI dan Pancasila ini, tidak suka dengan kata halal, syariah, jemaah, jihad, umat dan lain-lain.

"Mereka punya penyakit Islamophobia dalam hati. Itu tersimpan rapi. Mereka tidak mau Indonesia besar dan maju dengan kenyataan adanya Islam sebagai komponen besar di sini," sindir Fahri.

Terakhir, Fahri menyebutkan bangsa ini sudah lama dihinggapi oleh kelompok yang tidak bisa mencerna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Pancasila sebagai falsafah negara. Kelompok politik atau calon presiden yang memelihara Islamophobia dalam dirinya akan terungkap, karena rakyat sudah tidak mau ditipu dengan kosmetika.

"Mereka sok modern padahal dungu mengutip Rocky Gerung, dan inferior akibat penjajahan yang lama. Di tangan merekalah bangsa ini mundur. Lihat saja nasib mereka, ini akhir dari dusta mereka," pungkas anggota DPR dari Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) itu. ***

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya