Nasaruddin Umar/Net
Nasaruddin Umar/Net
ORANG arif pernah meÂnyadarkan kita bahwa "huÂmanity is only one", kemaÂnusiaan itu hanya satu. Apapun jenis kelamin, etÂnik, agama, kewarganegaÂraan, warna kulit, dan staÂtus sosialnya mempunyai nilai dan harkat kemanuiÂsaan yang sama. Mereka mempunayi hak-haka asasi yang sama. MerÂeka ingin dimuliakan dan tidak ingin dihina dan didhalimi. Semua manusia memiliki perasaan yang bisa bahagia, senang, dan tertawa. Akan tetapi manusia yang sama juga bisa menderÂita, sedih, dan menangis. Rasa kemanusiaan itu bersifat universal, lintas geografis, etnik, kulÂtural, agam, dan status sosial.
Allah Swt juga sejak awal mengingatkan kita bahwa diri-Nya juga sangat memuliakan anak-anak manusia, sebagaimana ditegaskan dalam ayat: Walaqad karramna Bani Adam (Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam). (Q.S. Al-Isra'/17:70). Ayat di atas menggunakan istilah karramna (memuliaÂkan), bukannya menggunakan kata fadldlalna (menghormati). Yang pertama menekankan aspek kesakralan manusia dan yang kedua menekankan aspek provanitas manusia. Itu artinya Allah Swt menempatkan manusia seÂbagai makhluk utama, konsisten dan sejalan dengan pernyataannya yang mengatakan maÂnusia diciptakan dalam ciptaan terbaik (ahsan taqwim/Q.S. al-Tin/95:4).
Ayat di atas juga menggunakan kata Bani Adam (anak-anak cucu Adam), tidak dikatakan wa laqad karramna al-muslimun (Allah memuliakan orang-orang Islam). Ayat ini menjelasÂkan bahwa perbedaan etnik, agama, golongan, dan kewarganegaraan tidak boleh menjadi penÂghalang untuk berbuat baik antarsesama. SeÂbaliknya perbedaan itu pula tidak boleh menjadi faktor untuk membenci satu sama lain, apalaÂgi kalau hanya perbedaan pilihan dalam poliÂtik praktis yang besiklus lima tahunan, seperti Pemilukada yang rutin dilaksanakan di IndoneÂsia. Allah Swt menegaskan: Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) (Q.S. al-Hujurat/49:11). Dalam ayat lain Allah Swt juga mengingatkan kita seÂmua: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya seÂbagian prasangka itu adalah dosa dan janganÂlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing seÂbahagian yang lain. (Q.S. al-Hujurat/49:12).
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59
Senin, 08 Desember 2025 | 19:12
Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00
UPDATE
Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:49
Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:42
Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:19
Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:18
Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:11
Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:53
Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:52
Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:39
Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:35
Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:29