Berita

Nasaruddin Umar/Net

Etika Politik Dalam Al-Qur'an (30)

Humanity Is Only One

RABU, 27 FEBRUARI 2019 | 09:11 WIB | OLEH: NASARUDDIN UMAR

ORANG arif pernah me­nyadarkan kita bahwa "hu­manity is only one", kema­nusiaan itu hanya satu. Apapun jenis kelamin, et­nik, agama, kewarganega­raan, warna kulit, dan sta­tus sosialnya mempunyai nilai dan harkat kemanui­saan yang sama. Mereka mempunayi hak-haka asasi yang sama. Mer­eka ingin dimuliakan dan tidak ingin dihina dan didhalimi. Semua manusia memiliki perasaan yang bisa bahagia, senang, dan tertawa. Akan tetapi manusia yang sama juga bisa mender­ita, sedih, dan menangis. Rasa kemanusiaan itu bersifat universal, lintas geografis, etnik, kul­tural, agam, dan status sosial.

Allah Swt juga sejak awal mengingatkan kita bahwa diri-Nya juga sangat memuliakan anak-anak manusia, sebagaimana ditegaskan dalam ayat: Walaqad karramna Bani Adam (Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam). (Q.S. Al-Isra'/17:70). Ayat di atas menggunakan istilah karramna (memulia­kan), bukannya menggunakan kata fadldlalna (menghormati). Yang pertama menekankan aspek kesakralan manusia dan yang kedua menekankan aspek provanitas manusia. Itu artinya Allah Swt menempatkan manusia se­bagai makhluk utama, konsisten dan sejalan dengan pernyataannya yang mengatakan ma­nusia diciptakan dalam ciptaan terbaik (ahsan taqwim/Q.S. al-Tin/95:4).

Ayat di atas juga menggunakan kata Bani Adam (anak-anak cucu Adam), tidak dikatakan wa laqad karramna al-muslimun (Allah memuliakan orang-orang Islam). Ayat ini menjelas­kan bahwa perbedaan etnik, agama, golongan, dan kewarganegaraan tidak boleh menjadi pen­ghalang untuk berbuat baik antarsesama. Se­baliknya perbedaan itu pula tidak boleh menjadi faktor untuk membenci satu sama lain, apala­gi kalau hanya perbedaan pilihan dalam poli­tik praktis yang besiklus lima tahunan, seperti Pemilukada yang rutin dilaksanakan di Indone­sia. Allah Swt menegaskan: Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) (Q.S. al-Hujurat/49:11). Dalam ayat lain Allah Swt juga mengingatkan kita se­mua: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya se­bagian prasangka itu adalah dosa dan jangan­lah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing se­bahagian yang lain. (Q.S. al-Hujurat/49:12).

Luar biasa ayat-ayat tersebut di atas di dalam mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan. Umat Islam yang menjadi adres utama turunnya Al-Qur’an seharusnya menjadi teladan masyarakat dalam hal penghargaan hak-hak asasi manusia. Nabi Muhammad Saw menjadikan dirinya se­bagai contoh seorang pribadi ideal yang sangat menghargai nilai-nilai luhur kemanusiaan tanpa membedakan atribut sosial. Banyak sekali hadis Nabi yang mengingatkan umatnya agar menyadi manusia itu sesunggunya memiliki hak-hak asasi yang sama. Nabi pernah menegur sahabatnya yang bertugas di Baitul Mal di masjidnya lantaran ada seorang perempuan tua Yahudi sedang ke­laparan. Nabi memerintahkan membantu perempuan tua itu dengan mengambilkan kebu­tuhan pokok dari Baitul Mal. Ia mengisyaratkan bahwa perut lapar itu tidak ada agamanya, sia­papun orang yang lapar perlu disuplay makanan. Banyak lagi peristiwa serupa dilakukan Nabi da­lam lintasan sejarah jidupnya.

Pengalaman yang sama juga dipraktekkan generasi berikutnya seperti Khulafa al-Rasyi­din, Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, dan genera­si tabi'in selanjutnya. Kesemuanya itu menun­jukkan bahwa Al-Qur’an sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan universal.

Sangat tidak pantas jika ada orang mem­peratasnamakan Islam, khususnya Al-Qur'an, lalu melakukan kejahatan kemanusiaan seper­ti terorisme dan ujaran kebencian berdasarkan agama (religious hate speech). 

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Tulisan 'Adili Jokowi' Curahan Ekspresi Bukan Vandalisme

Minggu, 09 Februari 2025 | 07:36

Prabowo Harus Mintai Pertanggungjawaban Jokowi terkait IKN

Minggu, 09 Februari 2025 | 07:26

Penerapan Dominus Litis Melemahkan Polri

Minggu, 09 Februari 2025 | 07:03

Rontok di Pengadilan, Kuasa Hukum Hasto Sebut KPK Hanya Daur Ulang Cerita Lama

Minggu, 09 Februari 2025 | 06:40

Senator Daud Yordan Siap Naik Ring Lagi

Minggu, 09 Februari 2025 | 06:17

Penasihat Hukum Sekjen PDIP Bongkar Kesewenang-wenangan Penyidik KPK

Minggu, 09 Februari 2025 | 05:53

Lewat Rumah Aspirasi, Legislator PSI Kota Tangerang Ajak Warga Sampaikan Unek-Unek

Minggu, 09 Februari 2025 | 05:36

Ekonomi Daerah Berpotensi Merosot akibat Sri Mulyani Pangkas Dana TKD

Minggu, 09 Februari 2025 | 05:15

Saat yang Tepat Bagi Prabowo Fokus MBG dan Setop IKN

Minggu, 09 Februari 2025 | 04:57

7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Menuju Indonesia Emas

Minggu, 09 Februari 2025 | 04:42

Selengkapnya