Berita

Patung yang dirusak/BBC

Dunia

Patung Pelaut Mencium Wanita Di Akhir Perang Dunia 2 Mengalami Vandalisme

RABU, 20 FEBRUARI 2019 | 13:04 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Sehari setelah pelaut Amerika Serikat yang melegenda karena difoto mencium seorang wanita asing pada akhir Perang Dunia II meninggal dunia, sebuah patung yang menggambarkan momen itu dirusak dengan grafiti "#MeToo".
 
Vandalisme itu terjadi di patung yang berada di Sarasota Florida awal pekan ini.
 
Polisi memperkirakan biaya kerusakan mencapai 1.000 dolar AS karena cakupan area yang mengalami vandalisme.
 

 
Pelaut yang digambarkan dalam patung itu adalah George Mendonsa. Dia terkenal dengan julukan "pelaut berciuman" karena aksinya mencium wanita bernama Greta Zimmer Friedman yang ditemuinya di jalan pada akhir Perang Dunia 2 dan momen tersebut tertangkap kamera.
 
Dia meninggal dunia awal pekan ini pada usia 95 tahun.
 
Bagi banyak orang, citra George Mendonsa mencium Greta Zimmer Friedman mewakili kegembiraan yang dirasakan di seluruh warga Amerika Serikat pada hari Jepang menyerah dan mengakhiri Perang Dunia Kedua.
 
Namun, dalam beberapa tahun terakhir beberapa orang menyebut bahwa foto itu menggambarkan tindakan kekerasan seksual, mengingat fakta bahwa Mendonsa tidak memiliki persetujuan Friedman untuk menciumnya.
 
Sementara itu gerakan #MeToo telah menyoroti klaim historis tentang serangan seksual, dan membuka perdebatan tentang persetujuan dan serangan seksual.
 
Dalam sebuah wawancara tahun 2005 untuk Proyek Sejarah Veteran, Greta Zimmer Friedman mengatakan itu bukan pilihannya untuk dicium. Pada saat itu Mendonsa tiba-tiba saja meraihnya dan menciumnya.
 
Namun, dia menegaskan ciuman itu adalah "tindakan gembira" dan merupakan bentuk terimakasih kepasa Tuhan karena perang sudah berakhir.
 
Setelah kematian Zimmer pada tahun 2016, putranya mengatakan kepada New York Times bahwa ibunya tidak memandang ciuman itu secara negatif.
 
Departemen Kepolisian Sarasota membagikan gambar-gambar patung yang rusak itu di media sosial, membuat banyak orang mengekspresikan kekesalan mereka pada grafiti dan sindiran bahwa ciuman itu adalah serangan seksual.
 
"Patung ini mewakili periode waktu yang tidak dapat dipahami oleh banyak orang saat ini," tulis satu orang di Facebook.
 
"Seluruh negara merayakan berakhirnya perang, seluruh negara bersama dalam perayaan itu," kata warganet lainnya seperti dimuat BBC. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya