Berita

Peneliti senior LIPI Ahmad Najib Burhani/Net

Politik

Peran Ulama Sangat Penting Wujudkan Pemilu Damai

RABU, 20 FEBRUARI 2019 | 12:54 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menilai ada elemen penting mewujudkan Pemilu serentak 2019 yang damai. Salah satunya adalah peran para pemimpin dan tokoh agama untuk menurunkan tensi politik.

"Persoalan sekarang adalah ulama atau pemimpin agama kadang-kadang menjadi pihak yang menggunakan identitas agama untuk menyerang masing-masing kubu dan menggunakan ini atau istilahnya mempolitisasi terhadap agama," lata peneliti senior LIPI Ahmad Najib Burhani, Rabu (20/2).

Lebih lanjut, Najib mengatakan para politisi mengetahui bahwa ini adalah persoalan kekuasaan dan juga kepentingan. Namun, bagi umat yang di bawah itu kadang kala menganggap sebagai agama itu sendiri. Jadi mendukung 01 atau 02 dianggap sebagai perjuangan agama dan ini kemudian menjadi syarat atau rentan politisasi terhadap pemilu.

Seperti, yang terjadi saat ini bukan sekedar Islam versus non muslim tetapi Islam dan yang lebih Islam atau antara kelompok yang misalnya santri milenial melawan santri tradisional dan sebagainya. Kemudian wacana ini menjadi sangat panas terutama terkait hoax di media sosial.

"Yang terjadi di media sosial itu lebih panas daripada realitas. Ini yang biasanya kalau kita membaca teori itu sama seperti cyber jahiliyah teori," jelas Najib.

Elemen lainnya, lanjut Najib, penyelenggara pemilu KPU dan kemudian bagaimana mereka menyelenggarakannya secara adil dan kemudian tidak berpihak. Penyelenggara pemilu yang damai itu juga tergantung kepada dua calonnya, baik kubu 01 dan 02 itu bagaimana mereka bisa mengendalikan dan mengontrol anggotanya. Dan terakhir, kata dia, tergantung pada pendukung suporter masing-masing.

"Nah pemilu damai itu tergantung pada elemen yang tadi," ucap Najib lagi.

Najib melanjutkan dalam hal ini Muhammadiyah sudah mulai berpikir untuk rekonsiliasi pasca Pemilu 2019. Dia kembali mengingatkan bahwa pemilu adalah ritual politik lima tahunan, jangan sampai proses pesta demokrasi itu mengorbankan persatuan dan kesatuan.

"Itu kebetulan dekat dengan Idul Fitri, jadi bagaimana kemudian umat yang terbelah ini kemudian bisa rekonsiliasi. Esensi dari pemilu adalah bagaimana kelompok minoritas itu bisa tenang bisa mendapatkan hak-haknya yang kalah juga merasa damai. Jadi ini adalah esensi daripada demokrasi dan ini kadang-kadang menjadi seperti momok menakutkan dan disebarluaskan kepada masyarakat seakan-akan kalau si A nomor 1 atau nomor 2 menang itu menjadi ancaman bagi kelompok yang lain," papar Najib.

"Pesan damai jangan sampai memecah masyarakat itu ditekankan dalam pemilu saat ini," tuturnya menambahkan.

Terakhir, Najib menghimbau agar dua kubu khususnya para pendukung mengurangi peran media sosial sebagai alat untuk mencaci-maki lawan. Kata dia, beda pilihan politik bukan berarti persoalan hidup dan mati akan tetapi sebagai proses politik biasa untuk mengendurkan tensi di media sosial.

"Muhammadiyah misalnya menjembatani antara dua kelompok untuk bisa saling komunikasi. Seperti saya sebutkan tadi bahwa peran ulama itu bukan seperti partai politik. Mereka mestinya terus mendengungkan sebagai jembatan sebagai orang yang menghubungkan dan menyebarkan positif dalam pemilu. Nah itu yang diputuskan dalam Tanwir Muhammadiyah di Bengkulu," tutupnya. [rus]

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya