Berita

Trump/Net

Dunia

Dua Legislator Norwegia Nominasikan Trump Untuk Hadiah Nobel Perdamaian

SELASA, 19 FEBRUARI 2019 | 12:11 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dinominasikan untuk mendapat Hadiah Nobel Perdamaian tahun ini. Tapi, nominasi ini bukan diajukan oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, sebagaimana rumor yang beredar beberapa hari terakhir, melainkan oleh dua anggota parlemen Norwegia.
 
Untuk diketahui bahwa Trump pada Jumat pekan lalu (15/2), mengatakan bahwa Abe telah memberikan salinan dari surat nominasi setebal lima halaman kepada Komite Nobel Norwegia untuk menominasikan Trump atas Hadiah Nobel Perdamaian tahun ini.
 
Namun tidak ada konfirmasi dari Abe soal hal ini. Awal pekan ini, Abe tidak membenarkan tapi juga tidak membantah pernyataan Trump.
 

 
Reuters (Selasa, 19/2) memuat bahwa Trump telah dinominasikan oleh dua anggota parlemen Norwegia untuk mendapatkan penghargaan bergengsi tersebut atas jasanya membangun hubungan positif di Semenanjung Korea.
 
"Kami telah menominasinya (Trump) tentu saja untuk perkembangan positif di Semenanjung Korea," kata Per-Willy Amundsen, legislator Norwegia yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Kehakiman dalam kabinet Perdana Menteri Erna Solberg pada 2016-2018.
 
"Ini adalah situasi yang sangat sulit dan ketegangan sejak itu menurun dan banyak dari itu karena gaya diplomatik Trump yang tidak konvensional," tambahnya.
 
Amundsen, yang merupakan anggota Partai Progress sayap kanan, menulis surat kepada komite penghargaan bersama dengan rekan parlementernya Christian Tybring-Gjedde.
 
Surat itu disampaikan pada bulan Juni tahun lalu, tidak lama setelah pertemuan puncak pertama yang diadakan di Singapura antara Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Pertemuan itu dilakukan dengan tujuan untuk meredakan ketegangan dan menangani program senjata nuklir Pyongyang.
 
Tybring-Gjedde, yang duduk di Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Parlemen Norwegia, juga mengkonfirmasi pencalonan bersama Trump.
 
"Penghargaan yang mungkin tentu saja akan tergantung pada pembicaraan yang mengarah ke kesepakatan pelucutan senjata yang kredibel," jelasnya.
 
Sejumlah besar orang diketahui dapat mencalonkan diri untuk Hadiah Nobel Perdamaian, termasuk anggota parlemen dan pemerintah, kepala negara, profesor sejarah universitas, ilmu sosial atau hukum dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian masa lalu. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya