Berita

Presiden Sierra Leone/Net

Dunia

Sierra Leone Darurat Kekerasan Seksual

SABTU, 09 FEBRUARI 2019 | 10:34 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Presiden Sierra Leone Julius Maada Bio menyatakan kasus kekerasan seksual sebagai keadaan darurat nasional. Hal itu dinyatakan setelah kasus pemerkosaan brutal terhadap seorang gadis muda oleh pamannya memicu kemarahan nasional.
 
Kasus itu melibatkan seorang gadis berusia lima tahun yang identitasnya dirahasiakan demi keselamatannya. Dia mengalami lumpuh dari pinggang ke bawah sejak pamannya yang berusia 28 tahun memperkosanya setahun yang lalu. Pemerkosaan itu menghancurkan tulang punggung gadis kecil tersebut.
 
"Dia mungkin tidak akan pernah berjalan lagi, dan saya ingin balas dendam atas apa yang telah terjadi," kata neneknya kepada kantor berita Reuters.
 

 
"Pria yang melakukan ini menghancurkan hidupnya dan pantas menghabiskan hidupnya di penjara," tambahnya.
 
Kasus itu menarik perhatian warga dan juga aktivis. Setelah berbulan-bulan kampanye yang dilakukan oleh para aktivis, Presiden Bio mengatakan bahwa mereka yang melakukan pelanggaran seksual terhadap anak di bawah umur akan menghadapi hukuman seumur hidup.
 
"Beberapa keluarga kami mempraktikkan budaya keheningan dan ketidakpedulian terhadap kekerasan seksual, membuat korban semakin trauma," kata Bio kepada kerumunan di Gedung Negara pekan ini.
 
"Kita sebagai bangsa harus berdiri dan mengatasi momok ini," tegasnya seperti dimuat Al Jazeera (Jumat, 8/2).
 
"Dengan deklarasi ini, saya juga mengarahkan hal-hal berikut, bahwa semua rumah sakit pemerintah harus memberikan perawatan medis dan sertifikat gratis untuk setiap korban pemerkosaan dan pelecehan seksual," tambahnya.
 
Menurut statistik polisi, kasus-kasus kekerasan seksual dan berbasis gender yang dilaporkan hampir dua kali lipat tahun lalu menjadi lebih dari 8.500 kasus. Sepertiga di antaranya melibatkan anak di bawah umur.
 
Aktivis, termasuk Ibu Negara Fatima Bio, mengatakan angka sebenarnya jauh lebih tinggi karena kebanyakan kasus tidak pernah dilaporkan.[mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya