Berita

Konferensi pers KSPI/RMOL

Nusantara

KSPI: Data PHK Pemerintah Tidak Masuk Akal

KAMIS, 31 JANUARI 2019 | 18:32 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) membantah data Kementerian Ketenagakerjaan yang menyebut angka pemutusan hubungan kerja (PHK) mengalami penurunan signifikan dalam empat tahun terakhir.

Data tahunan yang tercatat di Kemenaker menunjukkan bahwa angka PHK bisa ditekan sepanjang 2018 yakni hanya 3.362 buruh yang mengalami PHK.

Sementara, pada 2014 ada 77.678 buruh mengalami PHK, angka tersebut perlahan menurun menjadi 48.843 orang di tahun 2015, 12.777 orang tahun 2016, dan 9.822 orang selama 2017.


"Angka tersebut tidak masuk akal. Hanya dari tiga perusahaan di Purwakarta saja yang PT Dada Indonesia 1.300 orang, PT OFN 1.800 orang, dan PT Ijulsun 1.400 orang jumlahnya sudah 4.500 orang. Itu hanya di tiga perusahaan dalam satu kabupaten, bagaimana dengan daerah-daerah lain," jelas Presiden KSPI Said Iqbal dalam jumpa pers di Hotel Mega Proklamasi, Jakarta, Kamis (31/1).

Tidak hanya di tahun 2018, gelombang PHK juga terjadi pada 2015, 2016, dan 2017.

"Gelombang PHK juga terjadi pada tahun 2015. Kaum buruh menyebut ini adalah gelombang PHK jilid satu," ujar Said Iqbal.

Saat itu, PHK menimpa buruh di sektor tekstil dan garmen, sehingga puluhan ribu orang kehilangan pekerjaan. Sedangkan gelombang PHK jilid II terjadi pada Januari-April 2016, berdampak terhadap industri elektronik dan otomotif. Di industri elektronik PHK terjadi di PT Tosiha, PT Panasonic, PT Philips, PT Shamoin, PT DMC dan PT Ohsung. Sementara, pengurangan karyawan di otomotif terjadi pada industri sepeda motor dan roda empat serta turunannya seperti PT Yamaha, PT Astra Honda Motor, PT Hino, PT AWP, PT Aishin, PT Mushashi, dan PT Sunstar.

Gelombang PHK jilid III terjadi tahun 2017 yang banyak menimpa sektor ritel. Satu hal yang diberitakan luas adalah tutupnya minimarket Seven Eleven yang berakibat kurang lebih 6.000 pekerja mengalami PHK.

Selain itu, KSPI juga mencatat di sektor energi atau pertambangan PHK terjadi beberapa perusahaan seperti PT Indoferro sebanyak 1.000 orang, PT Indocoke 750 orang, PT Smelting 380 orang, dan PT Freeport 8.100 orang. Untuk industri garmen ada PT Wooin Indonesia, PT Star Camtex, PT Good Guys Indonesia, PT. Megasari, dan PT. GGI dengan total kurang lebih 3.000 orang.

"Di industri farmasi dan kesehatan antara lain PT Sanofi/Aventis 156 orang, PT Glaxo 88 orang, PT Darya Varia 40 orang, PT Roche 400 orang, dan PT Tempo Scan Pasific 95 orang," demikian Said Iqbal. [wah]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya