Berita

Yadi Supriadi/Net

Nusantara

Uang Nasabah Raib Rp 32 Juta Setelah Buat Net Banking BJB

RABU, 30 JANUARI 2019 | 03:41 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Nasib nahas dialami nasabah Bank BJB, Yadi Supriadi pada 16 Januari lalu. Pasalnya, pria berusia 45 tahun itu kehilangan uang Rp 32 juta setelah memasang net banking di BJB cabang Holis, Kota Bandung.

Warga Kampung Sapan RT 05/02, Desa Cipatik, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) sempat mengambil uang secara manual sebesar Rp 110 juta pada hari tersebut.

Kemudian dia ditawari untuk membuat net banking oleh pihak customer service (cs). Karena merasa perlu dan butuh untuk melakukan transaksi secara elektronik, Yadi langsung tertarik.

Namun, keesokan harinya, Yadi tidak bisa menggunakan net banking. Dia batal bertransaksi secara elektronik setelah tiga kali percobaannya gagal.

Beberapa hari berselang, tepatnya pada Minggu (20/1), Yadi mendapat telepon dari pihak yang mengaku Bank BJB.

Saat itu, dirinya menyampaikan jika net banking-nya tidak bisa dipakai. Lalu pihak yang mengaku petugas net banking meminta agar diuruskan ke Bank bjb cabang terdekat.

Bahkan petugas itu menjanjikan jika net bankingnya bisa dibuka, tapi dirinya menolak. Setelah telepon ditutup, muncul kode 3373 dan berita soft token transaksi.

"Saya masih belum curiga tapi pas pada Rabu (23/1) pagi sekitar pukul 07.17 WIB, mau ambil uang ke ATM ternyata sisa uang saya tinggal Rp 42.899," ujar dia.

"Uang saya asalnya Rp32.256.000 tapi setelah membuat net banking tiba-tiba uang di saldo rekening tinggal Rp 42.899. Padahal belum pernah pakai atau transfer," sambung Yadi seperti diberitakan RMOL Jabar.

Dia kemudian melaporkan kejadian ini Bank BJB di Padalarang. Tapi, Yadi disuruh menunggu konfirmasi yang sampai sekarang belum ada.

Yadi akhirnya mendapat laporan print out dari Bank BJB Naripan. Hasilnya, ada laporan uangnya tertransfer ke nomor rekening 0092577295100 atas nama Muhammad Husni Ramadhon sebesar Rp 24.888.888 dan pembayaran top up Gopay sebesar Rp 7.202.000.

"Saya tidak pernah transfer atau top up, makanya heran uang hilang. Atas kejadian ini, ya saya merasa dirugikan karena ternyata uang saya tidak aman, padahal disimpan di tempat yang aman," tutur Yadi. [ian]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya