Berita

Prabowo Subianto dan Rizal Ramli/Net

Politik

Di Hadapan RR, Prabowo Siap Tembak Kaki Sendiri Jika Terima Duit Dari Kartel Pangan

RABU, 30 JANUARI 2019 | 00:40 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Kehadiran kartel pangan selalu menggerogoti perekonomian bangsa. Sebab, mereka diduga melakukan praktik suap demi mendapat kuota impor pangan berlebih dari pemerintah.

Kelompok ini bahkan tidak peduli dengan nasib petani, bagi mereka keuntungan berada di atas segalanya.

Kartel pangan menjadi perhatian serius calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto. Ketua umum Gerindra itu bahkan bertekad untuk memberantas para kartel.


Tekad bulat Prabowo berantas kartel pangan ini diceritakan oleh ekonom senior, DR Rizal Ramli saat ditemui di Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta, Selasa (29/1).

RR, sapaan akrabnya, mengaku pernah bertemu dengan Prabowo, khusus untuk membahas impor pangan. Dalam kesempatan itu, Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid tersebut bertanya tentang komitmen Prabowo.

“Nah kebetulan Pak Prabowo saya pernah tanya pribadi. Saya tanya, ‘Mas Bowo! Kalau Mas Bowo terpilih nanti, itu taipan-taipan, kartel-kartel ini pasti datang sama Mas Bowo sama timnya Mas Bowo, nyebarin duit triliunan rupiah. Mas Bowo mau terima nggak? Saya perlu tahu nih!" ujar RR.

Jawaban Prabowo tegas dan meyakinkan. Kata RR, Prabawo punya tekad kuat dalam mewujudkan kedaulatan pangan di negeri ini.

“Mas Bowo bilang, ‘Mas Rizal saya setelah nggak jadi tentara kan saya ketua ikatan kerukunan tani. Saya betul-betul ingin ada kedaulatan pangan. Kalau sampai saya terima uang itu sama aja saya nembak kaki saya sendiri’. Nah ini jawaban yang bagus,” tutur Rizal.

Hal serupa, kata RR, juga pernah dia tanyakan ke pasangan calon presiden nomor urut 01. Namun hingga kini, Jokowi belum memberi respon apapun.

“Dari Pak Jokowi saya udah tanya apa policy-nya soal kedaulatan pangan, seandainya terpilih, belum ada jawaban. Tentu saya tanyanya lewat media. Jawab dong apa policy-nya? Apa mau sama juga? Kalau sama juga ya entar dulu deh, nggak usah jadi presiden lagi,” tandasnya. [ian]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya