Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Survei Puskaptis: Elektabilitas Jokowi-Maruf Masih Rawan

SELASA, 29 JANUARI 2019 | 21:32 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin tercatat unggul tipis dari pesaingnya berdasarkan penelitian terbaru Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis).

Direktur Eksekutif Puskaptis Husin Yazid menyatakan, hasil survei merekam tingkat elektabilitas dua pasangan capres yang bertarung di Pilpres 2019.

"Hasil di 34 provinsi pasangan Prabowo-Sandiaga Uno mendapatkan respon dari publik sebesar 41,80 persen, dan pasangan nomor urut 01 mendapat 45,90 persen. Sementara mereka yang belum menentukan tapi akan berpartisipasi dalam pilpres sekitar 12,30 persen," jelas Husin paparannya di Jakarta, Selasa (29/1).


Elektabilitas Prabowo-Sandi yang bertengger di angka 41,80 persen merupakan dampak berbagai alasan yang diungkap publik, diantaranya menginginkan perubahan dan presiden baru. Sosok Prabowo-Sandi dipandang mampu memperbaiki kondisi ekonomi saat ini serta memiliki karakter tegas dan berwibawa.

Sementara, figur petahana Jokowi-Maruf memperoleh elektabilitas 45,90 persen karena dianggap mampu melanjutkan pembangunan, merakyat dan berpengalaman.

Menurut Husin, selisih antara keduanya yang sangat tipis selain karena tingkat kepuasan publik terhadap kinerja kebijakan ekonomi rendah.

Hal itu diperkuat hasil survei Puskaptis di mana terdapat sekitar 46,61 persen yang menyukai figur Jokowi menjadi presiden kembali.

"Berarti angka 46,61 persen masih di bawah 50 persen menunjukkan angka rawan bagi seorang incumbent," ujar Husin.

Selisih yang sangat tipis tersebut merupakan modal awal bagi Prabowo-Sandi. Sekalipun untuk sementara Jokowi-Maruf unggul.

"Perbedaan tingkat elektabilitas di bawah 10 persen dapat disimpulkan belum unggul secara signifikan dari calon pasangan nomor urut 02. Mengingat waktu masih tersisa tiga bulan ke depan, artinya masih terbuka peluang meraih simpati publik dalam mengejar ketertinggalan bagi pasangan nomor urut 02," papar Husin.

Survei sendiri dilakukan pada 8-14 Januari terhadap 2.100 responden di 34 provinsi telah memiliki hak pilih. Dengan metode sampel acak berjenjang (multistage random sampling), hasil survei mendapati tingkat kesalahan kurang lebih  2,4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. [wah]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya