Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Dugaan Kartel Tarif Penerbangan Harus Diusut KPPU

RABU, 23 JANUARI 2019 | 01:26 WIB | LAPORAN:

Mahalnya tarif tiket pesawat meski musim puncak penumpang sudah lewat bisa menjadi salah satu indikator adanya masalah dalam penentuan harga.

Dari indikator tersebut, Komisi Pengawasan Persaingan Usaha bisa segera menyelidiki dugaan praktik kartel dalam penentuan tarif tiket pesawat.

"Selama Desember permintaan memang tinggi. Saya tidak tahu kalau Januari tetapi bisa jadi Januari sebenarnya sudah low season. Dengan begitu memang KPPU harus mulai melakukan analisis awal untuk melakukan sikap," jelas mantan Ketua KPPU M. Nawir Messi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (20/1).


Karena itu, dia mendukung upaya KPPU melakukan penyelidikan terhadap dugaan kartel tarif penerbangan yang menyebabkan melambungnya harga tiket.

Untuk itu pula KPPU harus memulai dari upaya pra penyelidikan yaitu mengumpulkan informasi dan memanggil makapai penerbangan yang diduga melakukan perjanjian terkait harga tiket. Bahkan, jika diperlukan KPPU bisa meminta keterangan pemerintah dalam hal ini Ditjen Perhubungan Udara.

"Jika KPPU menemukan gejala maka bisa melanjutkan persoalan tersebut pada tahap penyelidikan dan pemeriksaan. Ujungnya KPPU bisa membuat keputusan apakah terdapat pelanggaran undang-undang atau tidak," jelas Nawir.

Dia menambahkan, penyelidikan KPPU sangat penting, sebab persoalan melambungnya harga tiket pesawat cukup memberatkan masyarakat.

Sementara itu, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi juga mendukung penyelidikan terkait dugaan kartel tarif penerbangan. Dia melihat bahwa pihak maskapai tampak bersepakat dan sengaja menaikkan harga tiket.

"Indikasi praktik kartel tampak dari maskapai yang serentak menaikkan tarif tiket. Begitu pula saat menurunkan tarif ternyata maskapai juga melakukan secara bersamaan. Apakah ini ada oligopoli atau kartel, kok ini bisa serentak," papar Tulus. [wah]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya