Berita

Fadhly Azhar (kanan)/Net

Politik

HMPI: Hoax Masif Karena Nalar Kritis Rendah

SELASA, 22 JANUARI 2019 | 21:03 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Penyebaran informasi bohong (hoax) yang masif salah satunya karena rendahnya berpikir kritis. Masyarakat mudah menelan informasi mentah-mentah padahal kebenarannya masih diragukan.

Demikian disampaikan Kabid Keagamaan Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia (HMPI), Fadhly Azhar dalam diskusi "Menjaga Demokrasi dari Bahaya Hoax untuk Pemilu yang Jujur dan Berintegritas" yang digelar Indonesian Democracy Network (IDN) di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (22/1).

"Hoax itu akibat nalar kritis kita rendah. Ini menjadi pintu masuk hoax," kata Fadhly.


Kritik yang disampaikan masyarakat sebelumnya cenderung terarah dan memiliki landasan yang jelas. Namun sekarang, kata Fadhly, selain kualitas dan kuantitasnya rendah, kritik yang dibangun berdasarkan aspek-aspek tidak masuk akal.

"Bayangkan saat ini Quraish Shihab kalah sama netizen yang beragama baru enam bulan," imbuhnya.

Orang-orang yang dianggap ahli dalam suatu bidang atau keilmuan, kini lebih banyak tidak dihiraukan. Mereka kalah dibanding dengan pendapat pihak-pihak yang tak jelas latar belakangnya, namun populer di masyarakat baik di dunia maya maupun nyata.

Fenomena ini, lanjut Fadhly, disebut sebagai the death of expertise atau matinya kepercayaan masyarakat terhadap para ahli. Keadaan ini dinilai berbahaya, sebab membuat penyebaran hoax semakin luas.

"Keadaan the death of expertise harus dilawan dengan the power of expertise, atau mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap para ahli," tutupnya. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya