Berita

Ilustrasi/Net

Publika

Tim Sukses Harus Perang Ide Yang Solutif, Terukur Dan Logis

MINGGU, 13 JANUARI 2019 | 16:37 WIB

KERETAKAN demokrasi karena masih ada orang orang dalam masyarakat, terlebih menjadi ironis bila masing masing kubu  saling ego dan sudah tidak punya malu dan lupa  diri  sampai mengabaikan prinsip demokrasi dan kejujuran.

Karenanya setiap orang khusunya lagi bagi team suksesi pilpres 2019 agar lebih bijak dan cerdas membangun peradaban demokrasi Indonesia.
 
Mereka seharusnya mampu merubah dan berusaha menyehatakan" jiwa demokrasi indonesia". Kita ini  bukan "budaya mesin ", kita budaya "manusia Indonesia" yang dikenal ramah, gotong royong bertoleransi, menghargai hasil karya orang lain dan tahu berterima kasih.


Jika muatan kampanye saat ini lebih banyak  berisi informasi saling ejek, saling serang, malah fitnah yang ada demokrasi makin porak poranda,  jadi teror atas nama demokrasi karena semakin terbuka "perang udara" melalui media sosial, saling ejek dan fitnah.

Masyarakat kini semakin cerdas melihat muatan kampanye begini jadi tontonan yang   bosan dan lelah, karena yang dibutuhkan oleh masyarakat formulasi kebaruan sekaligus solusi agar lebih sejahtera dan tujua  bangsa tercapai.

Maka Hendaknya para tim sukses saling lempar gagasan sebagai cendikia, politisi yang ilmuwan, memaparkam ide  secara deduktif abstraksi logis. Jadi lebih fokus, tahu masalahnya dan solusinya ditemukan, sehingga pesta demokrasi lebih berkualitas.

Demokrasi tidak bisa berdiri sendiri, harus ada kesadaran dari setiap diri . Menahan diri, mengendalikan diri, memperhatika  nutrisi kampanye yang begini saling serang, lempar fitnah berdampak hilanglah nilai nilai demokrasi, membuat gagap, disorientasi, makin gelaplah kehidupan sosial demokrasi dan yang ada tidak ada kemenangan bagi Indonesia malah kekalahan bagi semuanya.

Perlu diingat nasehat Bung Karno tidak ada kekuasaan yang abadi pasti ada batasnya termasuk kekuasaan Presiden sekalipun, karena  kekuasaan yang langgeng adalah kekuasaan yang berpihak pada rakyat , dan diatas segalanya  adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.

Azmi Syahputra
Ketua Asosiasi Ilmuwan Praktisi  Hukum Indonesia
 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya