Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Pemerintah Harus Mampu Kurangi Ketergantungan Rupiah Pada Kebijakan The Fed

SABTU, 12 JANUARI 2019 | 22:49 WIB | LAPORAN:

Pemerintah harus dapat menemukan cara mengurangi ketergantungan rupiah terhadap kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed.

Pengamat ekonomi Assyifa Szami Ilman mengatakan, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini tidak dapat dipungkiri karena adanya pengaruh kebijakan The Fed.

The Fed sebelumnya mengindikasikan bahwa tidak akan agresif dalam menaikkan suku bunga di 2019. Pernyataan itu direspon oleh pelaku ekonomi di seluruh dunia dengan memberanikan diri mengalirkan modal ke pasar-pasar negara berkembang atau emerging markets, di mana Indonesia adalah salah satunya.

"Masuknya arus modal ini berakibat positif bagi nilai rupiah sehingga pada beberapa hari ke belakangan ini menunjukkan tren penguatan dan akhirnya terapresiasi," kata Ilman kepada wartawan, Sabtu (12/1).

Menurutnya, di balik kondisi yang baik sekarang ini tersimpan permasalahan yang harus segera dibenahi pemerintah. Salah satunya adalah bahwa betapa rupiah cukup bergantung pada dinamika kebijakan pemerintah AS.

"Dengan kondisi pemerintahan Amerika Serikat yang tidak stabil di bawah rezim Presiden Trump, tidak menutup kemungkinan bahwa The Fed melakukan perubahan kebijakan secara tidak terduga yang pada akhirnya akan menghantam nilai mata uang rupiah," jelas Ilman.

Dia mengatakan, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengurangi dampak kebijakan The Fed terhadap rupiah. Seperti perlu melakukan upaya-upaya mendorong arus modal yang sifatnya tetap, sehingga lebih sulit untuk berpindah ke luar negeri.

"Investasi langsung asing berperan penting dalam hal ini dan dapat dicapai dengan salah satunya mempermudah birokrasi bisnis dan menciptakan iklim investasi yang baik," beber Ilman.

Pemerintah juga perlu mendorong pelaku pasar dan pemegang mata uang asing untuk menyimpan mata uang asing di Indonesia. Yang salah satunya dapat dicapai dengan meningkatkan daya tarik produk keuangan yang dirilis pemerintah seperti surat utang negara dan produk lainnya.

Dia menambahkan bahwa tidak mudah untuk memprediksi pergerakan rupiah. Disebabkan saat ini sebagian modal asing yang ada di Indonesia ada dalam bentuk produk keuangan yang cenderung lebih volatil dan mudah berpindah ke negara lain. Selain itu, tidak dapat dipungkiri rupiah mudah bergejolak apabila The Fed merasa ada dinamika yang terjadi di perekonomian AS yang perlu mereka respon.

"Di sisi lain, perubahan kebijakan yang menjadi lebih ramah investasi tidak dapat memberikan pengaruh yang instan, namun perlu tetap dilakukan agar rupiah ke depannya lebih memiliki ketahanan dalam menghadapi gejolak perekonomian dunia," papar Ilman yang juga peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS). [wah]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya