Berita

Enggartiasto Lukita/Net

Bisnis

Pengawasan Ketat, Mafia Pangan Takut

Mendag Pede 2019 Sembako Stabil
SELASA, 08 JANUARI 2019 | 09:45 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita pede harga bahan pangan pada 2019 akan lebih stabil. Karena, menu­rutnya, sekarang mafia pangan sudah takut, tidak berani lagi memainkan harga. Sebab pe­merintah selama ini melakukan pengawasan dengan ketat. Serta, menghukum mereka yang keta­huan berbuat curang.

"Sekarang sudah tidak ada lagi pengusaha swasta dan pedagang yang menimbun bahan pokok. Dengan demikian, ketersediaan dan harga pangan tahun ini, kami harapkan bisa lebih stabil," kata Enggar di kantor Kemendag di Jakarta, kemarin.

Enggar memastikan stok beras milik Perum Bulog dalam kon­disi aman. Stok cukup untuk me­menuhi kebutuhan masyarakat. Apalagi dalam waktu dekat akan ada panen raya untuk meningkatkan stok. Dengan begitu masyarakat tidak perlu khawatir.


Selain stok, lanjut Enggar, dis­tribusi bahan pangan saat ini bisa berjalan lebih baik. Hal itu seiring sudah tersambungnya akses jalan tol di beberapa daerah, khususnya di pulau Jawa. Tak hanya itu, kemudahan distribusi melalui tol laut juga terus ditingkatkan. "Ka­lau suplainya ada, distribusinya oke, penimbunan sudah tidak ada. Insyaallah, harga pangan akan stabil," terangnya.

Berdasarkan data Bulog pada akhir tahun, Stok akhir Cadangan Beras Pemerintah (CBP) pada akhir tahun 2018 tercatat se­banyak 2,1 juta ton. Kemudian, gula pasir sebanyak 477 ribu ton, jagung 53 ribu ton, daging kerbau 5,8 ribu ton dan minyak goreng 2,6 ribu kiloliter. Stok itu mencukupi kebutuhan untuk awal tahun 2019.

Selain soal pangan, Enggar menyampaikan mengenai upaya pihaknya meningkatkan kinerja ekspor pada tahun ini sebagai upaya menggatasi defisit neraca perdagangan.

Dia menjelaskan, pihaknya terus berupaya membuka akses pasar baru dengan melakukan perjanjian perdagangan dengan banyak negara.

Salah satunya, perjanjian per­dagangan yang akan didorong Kemendag yakni perjanjian ASEAN plus. Yakni, Perjanjian perdagangan negara-negara di ASEAN dengan sejumlah negara lain di dunia. "Perjanjian ini akan berikan dampak pada tahun ini," ungkap Enggar.

Selain itu, pemerintah juga akan menggandeng pengusaha lokal untuk menyelenggarakan bisnis forum. Menurut Enggar, lewat kegiatan ini bisa meningkatkan trasnsaksi perdagangan secara langsung. Kemudian, Kemendag juga mendorong peningkatan nilai tambah terhadap barang yang diekspor.

Langkah lainnya, sebut Eng­gar, Kemendag akan fokus me­narik investasi untuk mendorong peningkatan produksi terhadap produk ekspor yang memiliki potensi bsar untuk ditingkat­kan.

"Kementerian Perindustrian sedang mengembangkan manu­faktur yang berorientasi ekspor. Dari produk ada, dari market ada, kita ajak pengusaha ketemu dan lakukan itu," tegasnya. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya