Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Disamakan Dengan Babi Oleh Akun Pendukung Jokowi, Wartawati RMOL: Maaf, Saya Vegetarian

KAMIS, 03 JANUARI 2019 | 16:50 WIB | OLEH: MEGA SIMARMATA

DIAM itu emas, demikian kata mutiara yang sangat melegenda. Atau dalam bahasa Inggrisnya, "Silence is golden".

Delapan buah tweet saya tulis di akun twitter @MegaSimarmata tertanggal 30 Desember 2018 tentang pengalaman saya menjadi wartawati istana sejak era kepresidenan Gus Dur, Ibu Megawati Soekarnoputri sampai Pak Susilo Bambang Yudhoyono.

Sentilan tweet saya bahwa selama ini tak pernah ada presiden Indonesia yang selfie di lokasi bencana alam dan datang tanpa bawa bantuan, langsung direspon berlebihan oleh pihak pendukung capres nomor urut 1.

Akun twitter saya sekarang saya private atau dikunci. Dan sampai hari ini ada ribuan akun buzzer mengajukan pertemanan ke akun twitter saya, yang hampir semuanya akun dengan follower 0, 1 atau 2 pengikut.

Sebagian akun lain yang mengajukan pertemanan di akun twitter saya adalah akun-akun porno yang isi akunnya video atau foto orang bersenggama, foto-foto pornografi dan foto-foto alat kelamin pria atau wanita.

Bahkan banyak akun-akun panti pijat mesum. Tidak satupun yang saya terima pertemanannya sampai hari ini di twitter.

Serangan di Instagram dilakukan pendukung capres nomor urut 1 dengan memposting screenshot tweet saya, yang dibumbi dengan caci maki sarkasme.

Salah satu akun menyamakan saya dengan hewan babi.

Akun @Jayalah.Negriku mengawali ejekannya dengan menulis kalimat berbahasa batak yang isinya, "Kalau orang Batak bilang, sayang nai dodak i", yang artinya sayang sekali dedak itu.

Oleh karena saya menulis dalam tweet saya, "Selamat Malam Indonesia", akun ini menutup ocehannya dengan menuliskan sebuah ejekan berbunyi, "Selamat Malam Dedak".

Saya sebagai wartawati tidak punya kepentingan lain, selain hanya menyuarakan kebenaran.

Sebab kebenaran itu ibarat air sungai yang mengalir. Ia, akan terus mengalir, walau dibendung.

Tiga akun Instagram berfollowers puluhan ribu bahkan ratusan ribu, gegap gempita menghina saya.

Tenyata saya tidak sendirian. Ada yang membela saya, di antaranya adalah pihak Instagram sendiri.

Postingan dari ketiga akun tadi yang mencomot screenshot pesan twitter saya dihapus oleh Instagram karena terkena kebijakan pelanggaran pada hak cipta atau intellectual property violation.

Dari 3 akun yang terkena sanksi Instagram, satu akun yaitu Mak Lambe Turah kembali mem-posting.

Dan belum tahu apa yang dilakukan Instagram untuk pelanggaran sama yang diulang.

Yang menarik untuk saya komentari adalah ketika saya diejek dan disamakan seperti hewan babi yang di Tapanuli sana memang diberi makan dedak.

Yang bisa saya katakan adalah di mata Tuhan, semua manusia itu berharga.

Saya tidak memakan daging hewan alias vegetarian. Jadi "Maaf, saya vegetarian".

Hendaklah kita mulai membiasakan diri untuk tidak memakan daging hewan karena pada hakekatnya hewan pun mahluk hidup ciptaan Tuhan.

Dan silakan juga mengejek dengan penuh kesombongan.

Saya bangga menjadi seorang wartawan karena pada hakekatnya, wartawan setia menyuarakan nilai-nilai kebenaran.

Apalagi Kantor Berita Politik RMOL, kami semua punya integritas.

Selamat Sore Indonesia !!! [***]

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Kepala Daerah Tidak Ikut Retret: Petugas Partai atau Petugas Rakyat, Jangan Ada Negara Dalam Negara

Minggu, 23 Februari 2025 | 01:27

Ketua DPRA Tuding SK Plt Sekda Permainan Wagub dan Bendahara Gerindra Aceh

Minggu, 23 Februari 2025 | 01:01

Tumbang di Kandang, Arsenal Gagal Dekati Liverpool

Minggu, 23 Februari 2025 | 00:43

KPK Harus Proses Kasus Dugaan Korupsi Jokowi dan Keluarga, Jangan Dipetieskan

Minggu, 23 Februari 2025 | 00:23

Iwakum: Pelaku Doxing terhadap Wartawan Bisa Dijerat Pidana

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:59

Langkah Bupati Brebes Ikut Retret ke Magelang Tuai Apresiasi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:54

Tak Hanya Langka, Isi Gas LPG 3 Kg di Pagar Alam Diduga Dikurangi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:42

Dari #KaburAjaDulu hingga #IndonesiaGelap: Belajar dari Bangladesh

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:21

Wartawan Jaksel Pererat Solidaritas Lewat Olahraga

Sabtu, 22 Februari 2025 | 22:58

PLN dan Wuling Siapkan Layanan Home Charging Praktis dan Cepat, Hanya 7 Hari

Sabtu, 22 Februari 2025 | 22:34

Selengkapnya