Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Serangan Balik Justru Membuat Kubu Oposisi Semakin Unggul

KAMIS, 27 DESEMBER 2018 | 15:19 WIB | LAPORAN:

. Serangan-serangan politik oleh kubu pasangan capres petahana Joko Widodo-Ma'ruf Amin justru akan membuat pihak lawan unggul.

Pasalnya, publik menilai isu-isu politik yang dimainkan kubu timses pasangan capres nomor urut 01 bukan substansial melainkan hanya sensasi yang menimbulkan kegaduhan.

"Dinamika pemilu kali ini memang sedikit berbeda dari yang sebelumnya. Jika yang terdahulu fokus soal program versus program tetapi Pilpres 2019 lebih menonjolkan sensasi. Perlu digarisbawahi hal tersebut bisa dinilai tidak produktif bagi rakyat, khususnya saat ini banyaknya kampanye-kampanye negatif mewarnai pemilu," tutur pengamat politik Panji Nugraha kepada wartawan, Kamis (27/12).

Menurutnya, hal tersebut dipicu balasan atas seringnya kubu petahana mendapat kritik keras dari oposisi yang akhirnya direspon dengan berbagai macam opini hingga menghasilkan penilaian publik. 

Panji mencontohkan, kritik atas pencapain kerja selama empat tahun pemerintahan Jokowi baik soal infrastruktur, utang luar negeri, kondisi ekonomi, korupsi dan lainnya dibalas kritik kepada Prabowo Subianto dengan memainkan isu lama seperti pelanggaran hak asasi manusia dan merupakan bagian Orde Baru. Namun, hingga saat ini, isu tersebut dapat dengan mudah dipatahkan karena Jokowi yang tengah berkuasa seharusnya dapat menjelaskan kinerja dalam pengungkapan kasus pelanggaran HAM masa lalu.

Kemudian, segmen serangan identitas terus dilakukan kubu petahana kepada Prabowo soal ke-Islaman yang dipertanyakan. Terbaru, kubu petahana mempersoalkan kehadiran Prabowo dalam acara Natal keluarga besarnya.
"Padahal, publik mengetahui jika klaim kubu petahana tidak menyukai strategi politik identitas tetapi saat ini justru serangan politik identitas kepada Prabowo meningkat. Hal tersebut akan menimbulkan sentimen negatif publik kepada kubu petahana," jelas Panji.

Terakhir, serangan kepada partai-partai pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang intensitasnya meningkat baik dari dalam maupun luar. Setelah menimpa Partai Demokrat dengan aksi pengrusakan baliho, kali ini menimpa Partai Amanat Nasional (PAN) soal polemik dukungan kepada Prabowo-Sandi.

Polemik terbelahnya partai politik saat rezim Jokowi berkuasa menimbulkan persepsi negatif jika era Jokowi tidak mampu menciptakan stabilitas politik yang baik.

Menurut Panji, alasan-alasan tersebut jelas merupakan indikator jika kubu petahana kewalahan melawan kekuatan oposisi. Selain juga tidak mampu mempertahankan argumentasi kinerja dan pencapaian maka lebih memilih melakukan serangan balik.

"Namun, yang perlu dingat adalah jika petahana terus melakukan blunder-blunder politik sepertinya jangan harap Jokowi akan kembali pimpin Indonesia lima tahun mendatang," tegas Panji yang juga direktur eksekutif Bimata Politica Indonesia (BPI). [wah] 

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya