Berita

Muslim Uighur/Net

Politik

Biarkan Muslim Uighur Dibantai, Bukti Presiden Jokowi Takut Dengan China

RABU, 19 DESEMBER 2018 | 10:49 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Presiden RI Joko Widodo hingga saat ini belum mengeluarkan kecaman atau tekanan terhadap pemerintahan Republik Rakyat China (RRC) soal dugaan pelanggaran HAM terhadap suku muslim Uighur di Xinjiang.

Koordinator Pusat Komunitas Relawan Sadar Indonesia (Korsa) Amirullah Hidayat hal ini membuktikan ketakutan Pemerintah Indonesia terhadap RRC.

"Padahal umat Islam Indonesia adalah terbesar di dunia," ujar Amir kepada redaksi, Rabu (19/12).


Menurut Amir, seharusnya Jokowi dari awal mengecam pembantaian muslim Uighur, bila perlu Jokowi bisa memanggil Duta Besar RRC di Jakarta untuk minta penjelasan.

"Bahkan sampai mengancam akan memutuskan investasi dan mengusir pulang semua pekerja China, jika tidak menghentikan pembunuhan massal muslim Uighur," terang aktivis muda Muhammadiyah ini.

"Tetapi Jokowi hanya diam saja, bukti bahwa Jokowi tidak peduli terhadap perasaan rakyatnya, atau dengan kata lain sikap diam Jokowi ini menyakiti hati umat beragama di negeri ini khususnya umat Islam," lanjut Amir.

Ketergantungan ekonomi dan investasi Indonesia terhadap RRC dinilai menjadi salah satu alasan Pemerintahan Jokowi tidak bisa berbuat banyak untuk menekan Negara Tirai Bambu soal dugaan pelanggaran HAM terhadap suku muslim Uighur di negara itu.

Amir mengingatkan, jangan sampai gara-gara investasi RRC di Indonesia kedaulatan dan harga diri bangsa bisa digadaikan.

"Melihat kondisi ini Korsa mengajak seluruh rakyat khususnya umat Islam dari Sabang sampai Meureke untuk tidak memilih Jokowi pada Pilpres 2019. Ini demi mengembalikan harga diri bangsa dan menyelamatkan NKRI dari kehancuran," tutupnya. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya