Berita

Prabowo Subianto/Net

Politik

Ignoratio Elenchi Crypto Fascist

JUMAT, 14 DESEMBER 2018 | 15:54 WIB | OLEH: ZENG WEI JIAN

SEMUA diktator dunia punya solusi meredam domestic turmoil. Solusinya "start war on foreign land" atau "sharpens domestic ethnic divisions."

Respon terhadap potensi riot pasca harga minyak naik, Putin started a war on eastern Ukraine and Syria.

Rezim lemah, nggak punya military muscle, lebih memilih opsi intensifikasi ketegangan rasial. Mengadu domba rakyatnya sendiri.


Joko-Maruf is in dilema. Pamor merosot. Ambruk. Pencitraan empat tahun ambrol. Reuni 212 Bela Tauhid tidak bisa diredam. Janji-janji palsu 2014 terus diangkat. Blunder demi blunder pecah. Maruf Amin tidak market friendly. Pajak cekik leher pengusaha middle class.

Segelintir Tionghoa lirik Prabowo-Sandi. Mitos Khilafah, HTI, Surianisasi, dan Islam Militan diintensifikasi. Tionghoa nggak bergeming. Malah ngumpulin donasi. Sambil nyanyi lagu mandarin bareng Bu Titiek Suharto.

Spin doctors Ko-Ruf ubah taktik. Mainkan kartu Anti Tionghoa. Tanam agen rasis di kubu oposisi. Ngipas sentimen Anti Tionghoa.

Tanpa malu, grup Crypto fascist refashioning diri sebagai squadron brutal anti-civil-rights vigilante.

Kelakuan mereka persis dengan Liberal Pro Hillary yang menuding Trump sebagai white supremacists. Karena ada Klu Klux klan di kubu Trump. Sebagai fragmen kecil di antara sub grup Hispanic, Black, Asiatic dan mayoritas white Protestant.

Trump merespon, “I don’t know anything about white supremacy or white supremacists".

Liberal, Komunis, dan Hillary mengejar. Trump dikait-kaitkan dengan David Duke, mantan grand wizard Klu Klux Klan.

Mereka bahkan ngarang cerita seputar aksi 1.000 orang white-robed Klansmen menyerbu perkampungan Jamaica di Distrik Queens. Tujuh orang ditangkap. Salah satunya Fred Trump, ayah dari Donald Trump.

Modus serupa diimplementasi haters Prabowo. Setelah gagal memainkan supercharged mitos Khilafah, Prabowo dituduh sebagai "Antek Asing-Aseng".

Modus Jokower ini disebut "Red Herring" atau "Ignoratio elenchi". Kebhinekaan kubu Prabowo sebagai fakta kontra hoax khilafah hendak dikesampingkan dengan distorsi baru. Ya itu, narasi "Antek Asing-Aseng".

Padahal, di hadapan seribuan pengusaha kecil-menengah etnik Tionghoa, Pak Prabowo mengatakan, "Saya hormat Tiongkok sebagai negara besar dan berbudaya 5 ribu tahun. Tapi saya bukan antek-antek Tiongkok".

Syahdan, kaum crypto fascist tetap memandang WNI Tionghoa sebagai anasir asing. Aliens in Indonesian soil. Sebagai single entity.

Padahal, since the Neolithic period, sebagai ethnic group, Chinese tidak pernah menjadi sebuah kelompok homogen.

Sebagai mega ethnic group, Tionghoa sangat plural. Dari segi social class, sama seperti suku lain, Tionghoa terdiri dari klasse capitalis, bourgeois, proletar, bandit, pundit, dan spiritual men.

Mengeneralisir Tionghoa sebagai satu entitas tunggal sama dungunya dengan crypto fascist menyatakan "Prabowo Anti sekaligus Antek Asing-Aseng." [***]

 
Penulis merupakan Aktivis Komunitas Tionghoa Antikorupsi


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya