Berita

Lao Tse/Net

Jaya Suprana

Bingungologi Eksistensialisme Lao Tse

JUMAT, 07 DESEMBER 2018 | 07:46 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

FILSUF Perancis, Gabriel Marcel layak masuk MURI sebagai insan pertama yang menciptakan istilah  eksistensialisme.

Melalui sebuah kolokium pada tahun 1945, Marcel mengaplikasikan eksistensialisme kepada pemikiran Jean Paul Sartre.

Semula Sartre menolak namun akhirnya menggunakannya pada sebuah kuliah umum yang disampaikan kepada Club Maintenant di Paris.


Kuliah umum tersebut kemudian diterbitkan sebagai sebuah buku kecil yang mempopulerkan istilah eksistensialisme karena berjudul L'existentialisme est un humanisme (Eksistensialisme adalah suatu bentuk humanisme) sebagai tangkisan terhadap tuduhan bahwa eksistensialisme tidak humanis.

Bingungologi

Suasana mulai membingungkan sebab Gabriel Marcel sendiri malah mengganti istilah Eksistensialisme menjadi Neo-Sokratisme akibat sebuah esai Soren Kierkegaard berjudul membingungkan yaitu Om Begrebet Ironi med stadigt Hensyn til Socrates yang apabila dipaksa alih-bahasakan ke Indonesia kira-kira bermakna juga membingungkan "Mengenai Konsep Ironi dengan Referensi Terus-Menerus kepada Sokrates".

Akibat bingung maka banyak pihak berpendapat bahwa istilah eksistensialisme seharusnya hanya digunakan bagi pergerakan kebudayaan di Eropa pada tahun 1940an sampai dengan 1950an dan dihubungkan dengan karya filsuf Jean-Paul Sartre, Simone de Beauvoir, Maurice Merleau-Ponty, dan Albert Camus.

Pihak lain memanjangkan jangkauan istilah ini hingga Kierkegaard, dan ada pula yang sampai ke Sokrates. Namun, pada hakikatnya istilah eksistensialisme digunakan untuk merujuk pada pandangan filsafat Jean-Paul Sartre yang   bermula dengan subyek manusia. Namun beda dengan Descrates: bukan hanya subyek manusia yang berpikir, tetapi juga individu manusia yang melakukan, yang merasa, dan yang hidup.

Nilai eksistensialisme adalah kebebasan, tetapi sebenarnya nilai utamanya adalah otentisitas = keaslian.

Dalam pemahaman eksistensialis, seorang individu bermula pada apa yang disebut sebagai "sikap eksistensial" yaitu semacam perasaan disorientasi alias kebingungan di hadapan sebuah alam semesta yang terkesan tidak bermakna apa pun. Tampaknya bingungologi termasuk “sikap eksistensial” yang melekat pada apa yang disebut sebagai eksistensialisme.

Taoisme


Saya pribadi merasa sukma bingungologi eksistensialisme juga menyelinap pada Taoisme yang berakar pada pemikiran sang  mahafilsuf , Lao Tse yang hidup pada abad VI sebelum Masehi masa Dinasti Zhou Kedua, China.

Satu di antara kebingungan abadi Lao Tse tersurat dan tersirat pada kebingungan akibat bermimpi suatu impian yang membingungkan.

Setelah bermimpi menjadi kupu-kupu, Lao Tse merasa bingung mengenai apakah sejati dirinya seorang manusia bermimpi menjadi kupu-kupu atau  seekor kupu-kupu bermimpi menjadi seorang manusia. Atau seorang manusia yang bermimpi menjadi seekor kupu-kupu yang bermimpi menjadi seorang manusia yang bermimpi menjadi seekor kupu-kupu dan selanjutnya bisa (kalau mau) dilanjutkan sampai akhir zaman.[***]


Penulis  Pembelajar Makna Kehidupan


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya