Berita

Foto: Net

Politik

PMKRI: Orang Papua Bukan Bangsa Terjajah, Tarik Pulang Militer!

KAMIS, 06 DESEMBER 2018 | 14:53 WIB | LAPORAN:

Potret kekerasan dan kematian akan terus terjadi di Tanah Papua jika pendekatan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia masih bersifat militeristik.

Oleh karena itu, pemerintah harus memperlakukan setiap warga negara di wilayah NKRI dengan pendekatan manusiawi.

"Kami menyayangkan adanya kasus pembantaian di Nduga dan meminta pemerintah untuk menghentikan seluruh proyek pembangunan yang menggunakan pendekatan militeristik di Papua," tegas Ketua Umum Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI), Juventus Prima.


Juventus menekankan, orang Papua bukanlah bangsa terjajah yang setiap saat diintimidasi dengan kekuatan militer. Mereka adalah bagian dari Indonesia merdeka.

"Harusnya menggunakan pendekatan dari hati ke hati, dialog, dan bukan atas nama pemerataan pembangunan lantas segala hal boleh termasuk mencabut nyawa warga sipil," lanjutnya.

Pembantaian 21 orang pekerja di Kabupaten Nduga, menurut dia, adalah reaksi orang Papua terhadap represivitas yang mereka alami selama ini di tanah mereka sendiri. Peristiwa di Nduga seperti fenomena gunung es. Ini yang tampak ke permukaan.

"Ada masalah serius yang berada di akar rumput sana yakni ketidakadilan, kemiskinan, intimidasi, pelangggaran HAM, dan sebagainya," terangnya.

Juventus berharap, pemerintah secara tegas dan serius menyelesaikan persoalan di Papua bukan dengan jalan kekerasan, tetapi dengan pendekatan kultural dan dialog.

"Tarik pulang militer dari tanah Papua, dan mulailah dengan dialog yang penuh kasih sehingga tidak ada korban baik di kalangan warga sipil maupun aparat keamanan," tandasnya.[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya