Berita

Stasiun Gambir/Net

Publika

Iklan Rokok Di Stasiun, Sebuah Kemunduran

JUMAT, 16 NOVEMBER 2018 | 19:07 WIB

JAUH dari sekarang, Direktur PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Ignatius Jonan sudah berhasil membersihkan kereta api dan semua fasilitasnya sebagai Kawasan Tanpa Rokok (KTR) seperti stasiun bebas dari asap rokok dan iklan rokok. Tapi sekarang kok muncul ada iklan rokok di stasiun kereta. Ada apa? Muncul dan bertenggernya iklan rokok di stasiun seperti di Stasiun Tugu Yogyakarta, Purwokerto, Tawang Semarang dan Pasar Turi-Gubeng Surabaya serta Solo Balapan adalah sebuah kemunduran. Ya, kemunduran komitmen manajemen PT KAI masa sekarang.

Sebagai pengelola kawasan KTR, PT KAI bekerja sama dengan industri rokok menyediakan ruang bagi iklan rokok di fasilitas publik mereka. Kondisi stasiun dipenuhi iklan rokok jadi memperburuk wajah sehat PT KAI. Memperburuk komitmennya PT KAI untuk memberikan pelayanan yang nyaman bagi pengguna kereta atau pengunjung stasiun, sehat tanpa asap rokok dan produk tembakau atau rokok.

Kalau dikatakan PT KAI kekurangan uang sehingga bekerja sama dengan industri rokok, memasang iklan rokok di stasiunnya. PT KAI tidak seperti BPJS Kesehatan  sehingga mengambil uang dari pajak rokok daerah untuk menutupi defisit keuangannya. Sepertinya sih tidak kita dengar PT KAI sedang alami kekurangan keuangan sehingga menyewakan stasiun untuk iklan rokok. Sekarang ini biaya pengguna kereta api sudah di atas biaya operasional atau sudah untung. Artinya tidak perlu pusing kepala seperti manajemen BPJS Kesehatan yang alami defisit keuangannya.


Jika memang PT KAI mau mencari tambahan pendapatan menurut kami tidak harus memasang iklan rokok di fasilitas operasionalnya. Belajar dari studi yang  pernah saya lakukan tentang iklan luar ruang rokok bahwa tidak perlu takut melarang atau menolak industri rokok beriklan di tempat kita.

Menurut hasil studi kami, beriklan di media luar ruang masif menjadi pilihan favorit para proklamasi karena biayanya murah dan hitungan masa waktu sangat panjang atau per tahun setidaknya. Sementara kalau beriklan di media  elektronik biayanya sangat mahal dan waktunya dalam hitungan detik. Jadi iklan media luar ruang adalah salah satu media iklan promosi favorit.

Begitu pula jika kita menolak produk tembakau seperti rokok untuk beriklan di media luar ruang kita, tidak akan rugi karena masih banyak produk lain yang antri mau beriklan di tempat kita. Menurut hasil studi kami bahwa produk yang suka sekali beriklan selain rokok adalah produk seluler, makan minuman, properti, gaya hidup dan produk politik. Jadi banyak produk yang bisa menjadi mitra berbisnis iklan dan tidak perlu memberi ruang bagi produk tembakau seperti rokok. Kita akan tetap kebanjiran iklan dari produk lain di media luar ruang kita tanpa produk tembakau seperti rokok.

Jadi sudah seharusnya PT KAI membatalkan kerja sama beriklan dengan industri rokok di stasiun-stasiun. Melarang iklan rokok di stasiun sudah membantu tugas pemerintah menjauhkan akses anak-anak terhadap produk tembakau seperti rokok. Anak-anak menjadi lebih sehat berkembangnya tanpa dirusak oleh asap rokok masa depannya.[***]

Azas Tigor Nainggolan
Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA)

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya