Berita

Joko Widodo/Setkab

Politik

Jokowi: Banyak Yang Nangis Ke Saya Karena Sengketa Tanah

JUMAT, 09 NOVEMBER 2018 | 12:47 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Presiden Joko Widodo mengatakan, setiap kali kunjungan ke daerah yang sering didengarnya adalah masalah sengketa tanah.

"Sengketa lahan antara tetangga dengan tetangga, antara saudara, masyarakat dengan pemerintah, masyarakat dengan perusahaan, masyarakat dengan BUMN, dan rakyat sering kalah," kata Jokowi sapaan akrab Kepala Negara saat menyerahkan 3.000 sertifikat tanah untuk warga Tegal dan sekitarnya, di GOR Tri Sanja, Tegal, Jawa Tengah, Jumat (9/11).

Mengapa rakyat sering kalah? Menurut Jokowi, karena mereka tidak memegang sertifikat yang merupakan tanda bukti hak hukum atas tanah yang dimiliki.


"Bapak-Ibu punya tanah tapi enggak ada sertifikat, begitu sengketa, masuk pengadilan, bisa kalah. Tapi kalau sudah yang namanya pegang sertifikat tanda bukti hak hukum atas tanah, enak banget. Dan saya kira kalau kita sudah pegang begini, sudah tidak ada yang berani," tuturnya.

Di Indonesia, lanjut Jokowi, masih ada kurang lebih 80 juta bidang tanah yang belum bersertifikat. Artinya, banyak sekali sengketa. Oleh sebab itu, dia telah memerintahkan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), jika biasanya setahun hanya 500 ribu keluar sertifikat, tahun kemarin harus keluar 5 juta sertifikat.

"Alhamdulillah, akhir tahun selesai 5 juta sertifikat. Tahun ini target saya 7 juta sertifikat harus keluar dari kantor BPN. Tahun depan targetnya 9 juta sertifikat harus keluar," ungkap Jokowi.

Hal itu dilakukan supaya masyarakat pegang tanda bukti hak hukum atas tanah yang dimiliki. Jangan sampai kebanyakan sengketa sana, sengketa sini. Kalau sudah sengketa tanah, sengketa lahan, dia mengaku merasa iba.

"Banyak yang nangis-nangis ke saya sengketa lahan tapi saya tidak bisa apa-apa. Apalagi sudah masuk pengadilan, tidak bisa yang namanya Presiden itu intervensi, enggak bisa," ujar Jokowi.

Dia berpesan, kalau sudah dapat sertifikat agar diberi plastik sehingga kalau genteng rumahnya bocor, kehujanan tidak rusak.

Yang kedua, Jokowi juga meminta agar sertifikat yang sudah dipegang warga agar difotokopi. Sehingga kalau yang asli mungkin hilang masih punya fotokopinya, bisa mengurus ke kantor BPN lagi.

Yang ketiga, kalau sertifikatnya disekolahkan, dipakai untuk jaminan ke bank, dia berpesan agar sebelum meminjam ke bank itu dihitung dulu, dikalkulasi dulu bisa mengangsur, bisa menyicil enggak.

"Dicek, dihitung. Kalau kira-kira tidak bisa mengangsur, tidak bisa menyicil tidak usah pinjam ke bank, jangan pinjam ke bank. Kalau memang bisa menyicil, bisa mengangsur, dihitung betul, enggak apa-apa. Untuk membesar usaha enggak apa-apa," ucapnya.

Dilansir dari laman Setkab, tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri ATR/Kepala BPN, Sofyan Jalil, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, Koordinator Staf Khusus Presiden, Teten Masduki, dan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya