Berita

Kesehatan

Tak Perlu Khawatir, Nuklir Aman Untuk Pengobatan Kanker

JUMAT, 02 NOVEMBER 2018 | 14:00 WIB

Ketua Perhimpunan Kedokteran Nuklir dan Pencitraan Molecule Indonesia Eko Purnomo mengungkapan masyarakat masih sering merasa khawatir dan takut terhadap metode pengembangan nuklir bagi kesehatan yang terus dilakukan termasuk untuk mengobati salah satu penyakit paling mematikan nomor dua di dunia, yakni kanker. Kanker diketahui menjadi penyebab kematian terbanyak ke-2 setelah jantung di Indonesia.

"Banyak masyarakat yang menolak karena takut efeknya, bahwa ini adalah senjata dan lain sebagainya. Padahal tidak demikian. Metode ini sangat aman untuk menyembuhkan kanker maupun penyakit lainnya," kata Eko dalam diskusi bertajuk 'Teknologi Nuklir Untuk Publik' dalam agenda Indonesia Science Expo 2018 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Serpong, Tangerang, Jumat (2/11).

Dalam agenda yang diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu, Eko menjelaskan bahwa metode penyembuhan kanker dengan radiasi lebih efisien dibanding metode lain. Semisal pada kanker tiroid yang mana pasien akan diberikan penindakan untuk jangka waktu tiga bulan. Dalam jangka waktu tersebut, hasil radioterapi yang diberikan akan mulai berproses menghancurkan sel-sel kanker.

"Dalam tiga bulan ada pasien yang sel-sel kankernya sudah cukup bersih. Tapi ada juga yang butuh sampai beberapa kali. Karena ini juga bergantung pada respons penerimaan tubuh pasien," tandasnya.

Dengan penyembuhan yang lebih cepat pada respons pasien yang baik, Eko menyebut tentunya akan ada dampak positif lainnya yang timbul seperti penghematan biaya pengobatan.

Beda dengan kemoterapi yang biaya beberapa sesi harus dibayarkan pasien dalam satu paket sekaligus, radiasi hanya berisi beberapa perawatan dengan satu jenis pembayaran.

"Kemoterapi misalnya bayarnya harus lima sesi sekaligus, persesi Rp 25 juta. Tentunya berat. Beda dengan radiasi yang satu kali hanya Rp 20 juta dan perawatannya jangka waktu tiga bulan," terangnya.

Sesi terapi yang lebih singkat juga akan mengurangi dampak timbulnya biaya-biaya tidak langsung seperti transportasi dan akomodasi pasien serta keluarga pendamping pasien. Di sisi lain, radioterapi juga memiliki efek samping seperti menurunnya kadar hemoglobin, mual, muntah, dan kerontokan rambut seperti pada metode kemoterapi.

"Tapi dampaknya tidak separah kemoterapi. Untuk penurunan Hb sendiri masih bisa diatasi. Untuk itu sebelum terapi pasti ada pemeriksaan menyeluruh termasuk sunsum tulang dan darah. Kalau responnya baik maka pengobatan dilanjutkan. Selama ini sebagian besar pasien sangat baik dalam menerima pengobatan ini," terangnya.

Untuk itu, menurutnya pemerintah perlu mendukung sosialisasi lebih luas agar masyarakat tidak khawatir terhadap metode radioterapi. Selain itu, Eko pun berharap ada pemerataan fasilitas metode radioterapi di berbagai rumah sakit di pelosok daerah. [rry]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya