Ribuan buruh perusahaan garmen PT Dada Indonesia turun ke jalan. Aksi yang berlokasi di Jalan Raya Purwakarta-Cikampek itu sempat membuat arus lalulintas di wilayah tersebut macet.
Buruh resah ketika pabrik tempat mereka bekerja dalam keadaan kosong dan disegel, karena diduga perusahaan ditinggal kabur pemiliknya ke negara asalnya, Korea Se.
"Bagaimana dengan nasib kami, para pekerja? Pemimpin perusahaan sudah lari ke negaranya,†kata Nina Maryana yang sudah 12 tahun menjadi buruh seperti dilansir Kantor Berita RMOLJabar, Rabu (31/10).
Menurut Nina, pekerja tentunya menuntut pihak perusahaan memenuhi hak karyawannya, dengan memberikan pesangon. Namun tidak tahu harus bagaimana karena pemilik dan pimpinan perusahaan sudah tidak di Indonesia.
"Selain itu, gaji satu bulan, uang makan selama setahun, dan penangguhan gaji selama satu tahun juga belum di bayar juga. Nasib karyawan kini semakin tidak jelas," tambah Nina.
Tuntutan hak karyawan, kata Nina, sudah menjadi kewajiban yang harus dipenuhi pemilik perusahaan yang beralamat di Jalan Raya Sadang, Desa Ciwangi, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta
Apalagi, sambung Nina, banyak yang sudah bekerja di perusahaan itu lebih dari sepuluh tahun.
"Namun sekarang ini nasib kita terkatung-katung dan semakin tidak jelas setelah tahu pemilik perusahaan kabur,†ucap Nina.
Para pendemo sempat memblokade jalan utama Sadang-Cikampek. Para demonstran turun ke jalan di depan pabrik garmen itu. Alhasil , Jalan nasional dari arah Purwakarta Kota menuju ke Cikampek macet total.
Setelah setengah jam jalan terblokade, belasan anggota Sabhara Polres Purwakarta tiba di lokasi, akhirnya buruh membuka salah satu jalur dari arah Cikampek menuju Purwakarta Kota.
[jto]