Berita

Boeing 737 Max 8/net

Nusantara

LION AIR JATUH

Peralatan Sudah Canggih, Basarnas Belum Butuh Bantuan Asing

SELASA, 30 OKTOBER 2018 | 18:21 WIB | LAPORAN:

Badan SAR Nasional (Basarnas) belum membutuhkan bantuan alat canggih yang sudah ditawarkan negara-negara sahabat dalam pencarian bangkai pesawat Lion Air JT-610.

Direktur Kesiapsiagaan Basarnas, Didi Hamzar, mengakui bahwa sejauh ini negara sahabat, seperti Singapura dan Australia, sudah menawarkan peralatan canggih untuk membantu proses pencarian bangkai kapal dan kotak hitamnya.

"Dari Singapura, Australia, semua menawarkan," ungkap Didi dalam konferensi pers di Kantor Pusat Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (30/10).


Dengan sumber daya yang ada, lanjut dia, Basarnas dan tim gabungan masih mampu melakukan proses pencarian.

"Kami menilai dari kesiapan dan lokasi kejadian, kami masih cukup untuk lakukan operasi SAR," tegasnya.

Bantuan yang ditawarkan negara sahabat antara lain adalah sistem deteksi dan informasi dini untuk mencari tahu titik pasti jatuhnya pesawat. Namun, ditekankan Didi Hamzar, sumber daya yang dimiliki Basarnas bersama tim gabungan masih sangat cukup. Peralatan yang digunakan mereka pun tak kalah canggih.

Yang jelas, keputusan untuk menolak atau menerima bantuan dari luar negeri ada di tangan Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi. Putusan itu berdasarkan laporan dari tim yang ada di lapangan.

"Akan diputuskan oleh Kepala Basarnas. Saya tidak boleh melebihkan, karena operasi ini menggunakan SOP. Kami anggap belum perlu menerima bantuan dan masih sanggup," jelas Didi.

Untuk mencari pesawat jenis Boeing 737 Max 8 yang nahas itu, Indonesia mengerahkan puluhan kapal. Empat di antaranya dilengkapi peralatan canggih.

Kapal canggih yang dimaksud adalah milik Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal), KRI Rigel-933 dan kapal canggih milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), KM Baruna Jaya.

Selain itu, Basarnas juga meminjam tiga jenis peralatan perekaman dasar laut yakni side scan sonar, multibeam echosounder dan pin locator dari Asosiasi Kontraktor Survei Laut Indonesia (AKSLI) untuk dipasang di kapal milik Basarnas, KM SAR Batu Dewa dan satu kapal milik PT Pertamina.

Sejak kemarin pagi, proses pencarian terus dilakukan tanpa henti. Ratusan personel gabungan diterjunkan tetapi belum berhasil menemukan bangkai pesawat dan kotak hitamnya. Sejauh ini baru serpihan bagian pesawat yang berhasil diangkat. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya