Kementerian Perhubungan (Kemhub) bakal mengoperasikan enam stasiun yang telah dimodernisasi serta satu dipo baru yaitu Dipo Cipinang.
Jika tidak ada aral melintang, pengoperasian stasiun tersebut akan terlaksana akhir November 2018.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri menyebutkan enam stasiun modernisasi tersebut terdiri atas Stasiun Klender, Stasiun Buaran, Stasiun Klender Baru, Stasiun Cakung, dan Stasiun Kranji pada lintas Manggarai-Bekasi, serta satu stasiun baru di lintas Tanahabang-Rangkasbitung, yaitu Stasiun Citeras.
Selain pengoperasian stasiun dan dipo, kata Zulfikri, lintas Tanahabang-Rangkasbitung juga akan dioperasikan double track dan elektrifikasi di segmen Maja-Rangkasbitung.
Menurut Zulfikri, untuk lintas Manggarai-Bekasi, direncanakan pengoperasian jalur dwi ganda kereta api atau double-double track segmen Jatinegara-Kranji.
"Pengoperasian prasarana kereta api di area Jabotabek dan Banten tujuannya untuk meningkatkan kapasitas lintas perjalanan KA pada lintas tersebut," kata Zulfikri, Senin (22/10).
Khusus pembangunan double track lintas Manggarai-Bekasi, kata Zulfikri yang rencananya akan diperpanjang hingga Cikarang, bertujuan memisahkan jalur ganda kereta jarak jauh dan kereta api commuter, serta menghindari susulan perjalanan kereta api jarak jauh dan KRL.
"Jalaur dwi ganda ini mampu meningkatkan pelayanan melalui penambahan kapasitas jalur, sehingga frekuensi kereta api jarak jauh dan KA Komuter bertambah," katanya.
Pemerintah lanjut Zulkifri, merencanakan pengembangan stasiun Manggarai memisahkan jalur kereta api, yaitu antara kereta api jarak jauh, kereta api commuter jabodetabek, dan kereta api commuter bandara.
Kata Zulfikri, Stasiun Manggarai akan dibangun 3 lantai. Lantai 1 terdiri atas jalur KA Bekasi line 4 jalur, KA Bandara 4 jalur, peron 12 stamformasi, lantai 2 terdiri dari layanan penumpang luas lantai kurang lebih 9.108 meter persegi.
Untuk kapasitas sendiri, kurang lebih 17.800 orang dilengkapi lift dan escalator serta lantai 3 terdiri dari jalur KA main line 6 jalur dan Bogor line 4 jalur, peron 12 stamformasi.
"Stasiun ini akan menjadi perhentian terakhir untuk perjalanan kerata api jarak jauh."
Menurut Zulkifri, stasiun Kereta Api yang dibangun dengan konsep ecogreen sehingga lebih hemat dalam penggunaan listrik karena dibatasinya penggunaaan fasilitas pendingin udara pada stasiun-stasiun tersebut.
Stasiun yang ada dibangun dua lantai serta dilengkapi dengan fasilitas lift dan eskalator untuk mengakomodasi masyarakat yang berkebutuhan khusus.
Seperti lansia, difabel, ibu dalam kondisi hamil mau pun anak-anak. Selain itu, stasiun juga diperlengkapi dengan ruang menyusui, mushola, ruang kesehatan dan toilet yang modern.
Pemerintah juga telah memperpanjang peron-peron yang ada di masing-masing stasiun modern tersebut guna mengakomodasi rangkaian panjang KRL (12 kereta). Perpanjangan peron ini juga dilakukan untuk mengakomodasi lonjakan penumpang KA karena pertumbuhan perumahan baru yang berada di sepanjang jalur KA.
Dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan dari modernisasi stasiun tersebut, kata Zulfikri, pemerintah berharap animo masyarakat untuk memilih kereta api ketika melakukan perjalanan akan terus meningkat.
"Sehingga target penumpang yang terlayani KRL pada tahun 2019 sebesar 1,2 Juta penumpang dapat terealisasikan."
[dzk]