Berita

Bisnis

BPK Ungkap Tiga Akun Penyebab Tak Raih WTP

RABU, 24 OKTOBER 2018 | 05:38 WIB | LAPORAN: SUKARDJITO

Delapan laporan keuangan kementerian negara/lembaga (LKKL) tidak memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Penyebabnya, adanya akun-akun dalam laporan keuangan yang disajikan tidak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan atau tidak didukung dengan bukti yang cukup.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyebut tiga akun terbesar yang memengaruhi kewajaran penyajian adalah akun aset tetap pada lima kementerian/lembaga seperti penyajian saldo aset tetap, termasuk yang tidak dapat ditelusuri atau belum jelas keberadaannnya. Disamping pencatatan atas aset tetap serta konstruksi dalam pengerjaan (KDP) tidak akurat.

Temuan BPK ini termuat dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I Tahun 2018. Sementara akun aset lancar di empat kementerian/lembaga ditemukan terdapat selisih transfer keluar dan transfer masuk persedian antar satuan kerja yang tidak dapat dijelaskan dan persedian berupa kapal hasil pengadaan dicatat tidak sesuai dengan realisasi fisik pekerjaan.


Untuk akun belanja di tiga kementerian/lembaga, realisasi belanja tidak didukung dengan bukti yang lengkap dan diragukan validitasnya, terindikasi tidak riil serta tidak dapat ditelusuri bukti pertanggungjawabannya.

Dalam ringkasan eksekutif IHPS I tahun 2018, BPK telah memeriksa 86 LKKL dan satu Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LKBUN) tahun 2017. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) diberikan kepada 79 LKKL dan LKBUN. Adapun opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) diberikan kepada enam LKKL.

Enam LKKL yang belum memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) adalah Kementerian Pertahanan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Lembaga Penyiaran Publik RRI, Badan Pengawas Tenaga Nuklir, Lembaga Penyiaran Publik TVRI.

Untuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Badan Keamanan Laut (Bakamla), BPK mengganjar opini Tidak Menyatakan Pendapat (TMP).

Walau opini WTP yang diperoleh LKKL-LKBUN sebanyak 91%, angka ini masih di bawah target sasaran pokok pembangunan tata kelola dan reformasi birokrasi. Indeks opini atas capaian tersebut sebesar 3,83 atau di bawah target reformasi keuangan negara yang ditetapkan dalam RPJMN 2015-2019 sebesar 3,88.[dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya