Berita

Ignasius Jonan/Net

Bisnis

Kunjungi Lagi Palu, Menteri Jonan: Terus Bangkit, Sulawesi Tengah Tidak Sendirian

JUMAT, 19 OKTOBER 2018 | 20:48 WIB | LAPORAN: SUKARDJITO

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, hari ini (Jumat, 19/10), kembali mengunjungi Kota Palu untuk meninjau kemajuan pemulihan pasokan listrik, Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquefied Petroleum Gas (LPG), sumur bor air bersih, dan Tim Tanggap Darurat ESDM di wilayah terdampak bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Donggala, dan Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.

Pada kunjungannya ini, Jonan menguatkan masyarakat untuk bangkit dan terus melanjutkan hidup dengan sebaik-baiknya, karena Sulawesi Tengah tidak sendirian.

"Saya sangat menganjurkan bahwa semua perjalanan hidup ada gangguan, kesusahan dan sebagainya, tetapi terus saja jalan, terus bangkit, terus melanjutkan hidup dengan sebaik-baiknya. Palu tidak sendirian, Sulawesi Tengah tidak sendirian, Sigi, Donggala, Parigi Moutong, tidak sendirian. Kami seluruh masyarakat, seluruh komponen bangsa ini mendukung maksimal," kata Jonan.


Jonan mengatakan bahwa pemulihan daerah terdampak bencana ini tantangannya untuk pemerintah daerah, jika terjadi relokasi daerah yang terkena likuifaksi.

"Saya kira tidak ada tantangan, memang memakan waktu saja, tapi saya udah bilang semua fungsinya harus jalan untuk melayani kebutuhan masyarakat. Memang begini, bukan tantangan," tegas Jonan. 

Tantangan untuk pemerintah provinsi, maupun pemerintah kota, atau pemerintah kabupaten justru ketika terjadi relokasi karena daerahnya terkena likuifaksi atau daerah yang menurut studi kebumian itu tidak layak untuk dihuni manusia.

"Kalau sampai terjadi ya harus pindah, harus direlokasi, nanti pak gubernur yang pimpin ini," jelasnya.

Setibanya di Palu, Jonan meninjau Terminal BBM Donggala guna melihat keadaan TBBM dan memastikan pasokan BBM dan LPG di Palu, Donggala, dan Sigi yang telah berangsur pulih. Kondisi mooring post atau sandaran kapal di dermaga TBBM Donggala mengalami kerusakan, menjadi miring dan turun. Kerusakan tersebut mengakibatkan jetty roboh dan pipa dari kapal ke tangki rusak.

Untuk mempertahankan dermaga tersebut, Jonan menyarankan untuk memperkuat buoy yang tahan gempa hingga 9 skala richter (SR). "Kalau ini mau dipertahankan buoy harus lebih kuat. Tetap dibuat yang bisa tahan gempa sampai 9 SR. Atau bisa saja bawahnya itu pakai pelampung, seperti teknologi perancis untuk angkat kapal selam. Memang lebih mahal tetapi tidak masalah," ujar Jonan.

Fungsi Terminal BBM Donggala sendiri tetap berjalan, namun secara darurat, karena terdapat kerusakan. "Tadi saya lihat di Terminal BBM Donggala, ada kerusakan, makan waktu mungkin 6 bulan untuk memperbaiki, tetapi fungsinya tetap jalan, ya darurat, tetapi tetap jalan. Kalau SPBU sih, rusak kecil-kecil itu, tidak ada masalah," ujar Jonan.

Sejak Kamis (18/10) kemarin, 17 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) telah beroperasi di Kota Palu (2 SPBU menggunakan truk tangki),  tujuh SPBU di Kabupaten Donggala, dua SPBU di Kabupaten Sigi, dan 10 SPBU di Kabupaten Parimo. Sementara untuk stok BBM, ketahanan Premium selama delapan hari, solar selama 11 hari, dan avtur 14 hari.

Terkait pasokan LPG, saat ini seluruh agen LPG Public Service Obligation (PSO), agen LPG Non-PSO, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPPBE) PSO, dan SPPBE Non-PSO telah beroperasi aktif di Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Sigi. Sementara 81 persen pangkalan LPG telah beroperasi normal. Stok LPG yang tersedia di Kota dan sekitarnya sebanyak 428 metric ton (MT), dengan ketahanan selama 6 hari.

Operasi pasar LPG telah dilakukan setiap hari sejak 3 hingga 18 Oktober 2018. Operasi pasar tersebut berlokasi di Kota Palu sebanyak delapan kecamatan, Kabupaten Donggala 16 kecamatan, dan Kabupaten Sigi 15 kecamatan. Total tabung LPG yang didistribusikan adalah 163.971 tabung yang tersebar di 398 titik operasi pasar.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya