Berita

Bisnis

Biogas Rumah, Olah Limbah Jadi Berkah

KAMIS, 18 OKTOBER 2018 | 12:25 WIB | LAPORAN: SUKARDJITO

Mengurangi ketergantungan impor bahan bakar salah satunya dapat dilakukan dengan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di level rumahan.

Salah satunya, mengembangkan teknologi Biogas Rumah (BIRU). BIRU merupakan salah satu sumber EBT yang ramah lingkungan dan berkelanjutan ditujukan kepada masyarakat lokal melalui pengembangan sektor yang mandiri dan berorientasi pasar.
Penggunaan limbah menjadi bahan baku biogas menjadi salah satu keunggulannya, bahan bakunya bisa berupa kotoran binatang (bebek, sapi, ayam, kerbau, gajah, kambing) , tumbuh-tumbuhan (jerami padi, gandum, eceng gondok, batang jagung) bahkan ampas tahu. Sehingga limbah tidak percuma sebaliknya menjadi berkah, masyarakat sekitar mendapatkan gas gratis untuk penggunaan sehari -hari.

Hal ini menjadi salah satu bahan diskusi Bioenergy Goes To Campus, di Universitas Jambi, Selasa (16/10).

Hal ini menjadi salah satu bahan diskusi Bioenergy Goes To Campus, di Universitas Jambi, Selasa (16/10).

"Program ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan limbah ternak, khususnya manure dengan memanfaatkannya menjadi bahan yang memiliki nilai yang lebih tinggi", ujar Tody Fedrika, Kepala Seksi Investasi Bionergi sebagai narasumber pada kesempatan tersebut.
Sementara itu, Yudha Hartanto, perwakilan Rumah Energi menyampaikan banyaknya manfaat yang dapat diperoleh dari BIRU ini.

"Keuntungan BIRU ini banyak sekali seperti gas gratis setiap hari, gas aman bagi pengguna, jaminan nyala api berwarna biru, dapur bersih dan bebas asap, pupuk organik gratis setiap hari serta lebih hemat penggunaan pupuk buatan. Program ini mewujudkan pengelolaan limbah ternak terpadu, produktif, energi, air dan lingkungan bersih", papar Yudha.
Program BIRU ini melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Kerjasama Kementerian ESDM dengan Pemerintah Belanda melalui Hivos, pemerintah membangun reaktor biogas skala rumah tangga yang selain dapat dimanfaatkan untuk memasak dan penerangan, slurry yang dihasilkan dapat meningkatkan pendapatan keluarga.

Total reactor biogas yang terbangun Oktober 2009 - September 2017 wilayah capaian program ini mencakup 10 provinsi yaitu Bali, Banten, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, NTB, NTT dan Sulawesi Selatan telah mencapai 21.423 unit berasal dari program kerja sama Hivos. Sementara dari APBN telah terbangun 10.433 unit Biogas yang tersebar di Indonesia.

"Kedepannya biogas diharapakan tidak sekedar dari milik peternak juga limbah rumah tangga, aksesnya tidak hanya berhenti dari program-program pemerintah, seperti selayaknya bapak ibu punya mobil maupun motor, ada lembaga keuangan yang dapat memberikan pembiayaan baik cash maupun cicilan, sehingga biogas dapat diakses lebih cepat", tutup Yudha. [jto]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya