Berita

Jokowi/Net

Politik

Timses Jokowi Pastikan Dana Kampanye Berasal Dari Uang Halal

RABU, 17 OKTOBER 2018 | 01:22 WIB | LAPORAN:

Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin memastikan dana kampanye yang mereka kumpulkan berasal dari uang halal. TKN juga bakal mengumumkan nominal dari isi rekening dana kampanye secara periodik.

Bendahara TKN Jokowi-Amin, Wahyu Sakti Trenggono menjelaskan bahwa pengumuman itu dilakukan demi transparansi dan akuntabilitas keuangan kepada masyarakat penyumbang dan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI).

"Secara periodik akan mengumumkan ke publik total bantuan yang diterima paslon tersebut," katanya dalam konferensi pers di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/10).


Adapun alokasi dana kampanye yang terkumpul dari masyarakat, menurut dia, akan dipakai untuk manajemen tim pemenangan, alat peraga kampanye, komunikasi politik melalui media cetak, televisi, online dan sosmed serta pergerakan teritorial seluruh elemen pemenangan.

Selain mengumumkan ke publik, ditekankannya audit secara periodik pun akan dilakukan oleh akuntan publik terpercaya.

"Dengan adanya rekening dana kampanye secara resmi tersebut, maka kami mengharapkan agar seluruh bantuan dapat disampaikan secara resmi ke nomor rekening tersebut sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Bendahara TKN Jokowi-Amin, Rerie Lestari Moerdijat menegaskan, pihaknya tidak sembarangan menerima dana sumbangan.

Pihaknya menyiapkan sebuah sistem yang secara otomatis melakukan proses penyaringan dan penyortiran atas dana yang masuk. Jika ditemukan dana tersebut berasal dari uang haram seperti hasil korupsi dan sebagainya, maka akan langsung dikembalikan ke kas negara.

"(Sebagaimana Pilpres) 2014 lalu tim kampanye mengembalikan dana kampanye ke kas negara, karena sumbangan yang masuk identitas tak dikenal, kami kembalikan. Tim bendahara sudah menyiapkan pelapisan dan software yang akan segera luncurkan. Dana yang masuk bukan dari orang atau perusahaan bermasalah," demikian Rerie. [ian]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya