Berita

Jaya Suprana/Net

Jaya Suprana

30 September 1965

MINGGU, 30 SEPTEMBER 2018 | 07:25 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

PADA tanggal 30 September 1965, Saya masih remaja maka belum mampu memahami apa yang sebenarnya sedang terjadi di Tanah Air Udara saya tercinta ini.  

Saya cuma mendengar berita lewat radio bahwa di Jakarta terjadi pembunuhan terhadap beberapa jenderal dan selanjutnya tidak jelas mengenai apa yang terjadi sebab berita simpang-siur ke sana ke mari.

Saya baru sadar bahwa sebenarnya suatu gempa politik skala nasional sedang terjadi ketika masyarakat turun ke jalan sambil bersorak-sorai yel-yel anti PKI.
 

 
Angkara Murka

Pada masa itu Saya masih sekolah di SMA Karangturi, Semarang dengan mayoritas siswa keturunan China dan kebetulan kepala sekolah Karangturi anggota Baperki yang dianggap dekat dengan PKI.

Akibat memang masih remaja dan bukan anggota parpol apa pun maka Saya beruntung tidak masuk daftar mereka yang wajib ditangkap bahkan dibunuh dengan alasan dianggap anggota atau sekadar pro PKI.

Namun kepala sekolah Karangturi ditangkap lalu dijebloskan ke kamp tahanan politik tanpa proses hukum kecuali hukum rimba.

Beberapa sanak-keluarga Saya yang berada di Solo dan sekitarnya mendadak hilang-lenyap entah diapakan oleh entah siapa dengan alasan entah apa.

Ada yang berhasil ditemukan namun sudah dalam kondisi sebagai jenazah termutilasi dengan cara yang tidak layak dikisahkan di naskah ini. Bahkan ayah kandung Saya yang berdomisili di Denpasar Bali pada suatu malam hari pada awal Oktober 1965 diculik lalu diangkut pakai truk oleh entah siapa dibawa ke entah ke mana.

Sampai kini, belum diketahui bagaimana nasib ayah kandung saya. Ibu kandung  dengan beberapa saudara kandung saya terpaksa secara harafiah melarikan diri dari pulau Bali untuk mengungsi ke kota Semarang yang dianggap lebih aman ketimbang pulau Dewata yang pada masa itu lebih layak disebut sebagai pulau bencana akibat angkara murka yang membinasakan tak terhitung warga bangsa Indonesia termasuk ayah kandung Saya yang sebenarnya cuma seorang pengusaha biasa yang sama sekali  bukan anggota parpol apa pun apalagi PKI.

Doa

Memang 30 September 1965 merupakan hari yang tercatat sebagai awal dari rentetan musibah dalam lembaran hitam sejarah Indonesia.

Namun segenap musibah itu tidak mengurangi  rasa cinta Saya kepada bangsa, negara dan rakyat Indonesia.

Saya tidak  dendam karena tidak tahu terhadap siapa saya harus dendam. Saya sadar bahwa yang melakukan angkara murka hanya sekelompok oknum insan manusia yang pada masa itu kerasukan roh jahat sehingga tega membinasakan sesama warga bangsa dan negara Indonesia.

Maka alih-alih menyalahkan apalagi dendam terhadap sesama warga negara dan bangsa Indonesia, dengan penuh kerendahan hati saya memanjatkan doa memohon Tuhan Yang Maha Kasih senantiasa menganugerahkan kesadaran dan kekuatan batin kepada seluruh warga bangsa Indonesia untuk TIDAK saling benci , curiga, hujat, fitnah, memecah-belah bangsa sendiri namun senantiasa bersatu-padu gigih berjuang demi mencegah tragedi angkara murka G-30-S atau Gestok atau apa pun sebutannya jangan sampai terulang kembali terjadi di persada Nusantara tercinta ini, AMIN.  [***]

Penulis adalah warga Indonesia yang cinta Indonesia.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya