Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Teknologi Dan Proteksi Disiapkan Antisipasi Serangan Peretas Di Pilpres 2019

SABTU, 22 SEPTEMBER 2018 | 17:14 WIB | LAPORAN:

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menjamin pemilihan umum legislatif dan Presiden serta Wakil Presiden pada 2019 aman dari serangan siber.

Kepala BSSN, Djoko Setiadi mengatakan, semua jenis teknologi dipersiapkan untuk membantu memperkuat sistem agar bebas dari serangan peretas atau hacker yang akan mengganggu pelaksanaan Pemilu 2019.

"Kami bertugas melakukan identifikasi kerentanan di bidang siber dengan kerja sama dengan unit siber kementerian atau lembaga. Dari hasil deteksi, kami lakukan proteksi untuk mengamankan Pemilu 2019," kata Djoko, Sabtu (22/9).


Djoko menuturkan, pihaknya telah melakukan identifikasi secara berkala terhadap potensi keamanan siber dalam tahapan Pemilu 2019. Ia menekankan pentingnya sistem teknologi Informasi, kebijakan keamanan, regulasi internal, dan koordinasi antar-pemangku kepentingan untuk mengamankan sektor-sektor vital di pemerintah dan publik.

Kendati sistem keamanan siber Indonesia masih tertinggal dari Malaysia dan Singapura, Ia mengingatkan bahwa negara paling aman pun tidak luput dari serangan siber. "Tidak ada negara satu pun di dunia yang aman dari serangan siber. Kita terus upayakan yang terbaik dan terus waspada serta selalu upgrade teknologi," ujarnya.

Ditegaskan, pihaknya akan selalu menjaga netralitas lembaga yang Ia pimpin dalam memasuki tahun politik Pemilihan Umum 2019. Djoko meminta rakyat Indonesia dapat ikut berperan bersama dalam menangkal upaya-upaya jahat atas serangan siber yang dapat merusak persatuan dan kesatuan republik Indonesia.

Sementara itu Pengamat Komunikasi Politik, Hendri Satrio mengapresiasi upaya pengamanan yang dilakukan BSSN dalam menjamin keamanan pelaksanaan Pemilu 2019 dari ancaman kejahatan siber. Pasalnya, ancaman kejahatan siber berpotensi mengganggu pelaksanaan Pemilu 2019.

"Kita patut apresiasi langkah dan antisipasi BSSN dalam mengamankan pelaksanaan Pemilu 2019," ujarnya.

Dikatakan Hendri, jaminan keamanan siber sangat dibutuhkan masyarakat karena serangan terhadap layanan internet penyelenggara pemilu oleh kelompok peretas dapat memengaruhi hasil pemilu. [lov]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya