Berita

Benny Giay/Net

Jaya Suprana

Mengharap Ratapan Pendeta Giay Terdengar Oleh Jokowi

JUMAT, 21 SEPTEMBER 2018 | 06:26 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

TERBERITAKAN bahwa Ketua Sinode Gereja KINGMI di Tanah Papua, Pendeta Benny Giay, mengatakan jemaat di Deiyai, Papua banyak yang berpendapat bahwa yang menjadi penguasa di wilayah mereka bukan Bupati, melainkan aparat keamanan.

Pendeta Benny Giay meratapi aparat keamanan lebih mengutamakan kepentingan pemilik modal yang hadir di Papua lewat perusahaan-perusahaan mereka.

Ratapan


Ratapan Pendeta Benny Giay menggema setelah terjadinya penembakan terhadap warga sipil di Deiyai menewaskan satu orang dan melukai beberapa orang lainnya.

Menurut keterangan saksi mata, seorang warga Deiyai bernama Ravianus Douw (24 tahun) tenggelam pada 2 Agustus 2017 sekitar pukul 16.30 di kali Oneibo, Tigi Selatan. Korban berhasil diselamatkan oleh warga setempat dalam kondisi kritis.

Warga setempat kemudian memohon bantuan kendaraan kepada pihak perusahaan yang sedang membangun jembatan kali Oneibo untuk membawanya ke RSUD Deiyai tetapi ditolak.

Akhirnya warga yang kritis itu dibawa ke RS memakai kendaraan lain yang baru diperoleh secara cukup lama. Ketika tiba di rumah sakit, Ravianus tidak tertolong lagi.

Amarah Warga


Hal ini telah memicu amarah warga. Warga sekitar mengamuk dan melampiaskan amarah dengan  membongkar camp perusahaan.

Untuk menghadapi amuk massa, pasukan bersenjata lengkap dari satuan Brimob Polres Paniai,  turun ke lokasi dan melakukan penembakan.

Pihak keamanan mengatakan mereka menembakkan peluru karet, namun keluarga korban dan sejumlah saksi mengatakan  para korban terkena peluru besi.

Pendeta Benny Giay mengurai berbagai faktor yang menyebabkan pelanggaran HAM seperti yang terjadi di Deiyai selalu berulang. Tidak ada faktor tunggal, berbagai pihak, termasuk gereja, turut andil.

Pdt Benny Giay mengemukakan sorotan terhadap aparat pemerintah baik sipil maupun militer, yang ia nilai selalu 'tiarap' ketika hal-hal seperti ini terjadi.

Menurut Pdt Benny Giay, banyak gereja di Papua hanya menyembah ajaran Gereja yang mati, kaku berorientasi ke dunia batin. Banyak pejabat elit dan aparat keamanan juga menyembah sesuatu yang lain yang tidak relevan dengan kehidupan masyarakat Papua. Yang mereka sembah adalah para pemilik modal.

Harapan

Saya tidak mengetahui sejauh mana kebenaran pemberitaan tentang ratapan pendeta Benny Giay tersebut.

Namun sejauh saya mengenal ketulusan kepedulian sanubari Presiden Jokowi terhadap kehidupan rakyat Papua maka besar harapan saya bahwa ratapan pendeta Benny Giay terdengar oleh Presiden Jokowi.

Insya Allah, Presiden Jokowi berkenan mengundang pendeta Benny Giay ke istana kepresidenan Republik Indonesia di Jakarta agar dapat  mendengar ratapan rakyat bukan sekedar melalui pemberitaan namun secara langsung dari tangan pertama pihak yang secara langsung merasakan penderitaan rakyat terkesan tidak sesuai dengan sukma cita-cita luhur terkandung di dalam sila Kemanusiaan Adil dan Beradab serta Keadilan Sosial Untuk Seluruh Rakyat Indonesia. [***]

Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya