Berita

Dunia

Presiden Afrika Selatan: Reformasi Bukan Perampasan Tanah

SELASA, 28 AGUSTUS 2018 | 13:26 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa membela rencana reformasi tanah yang dicanangkannya. Kebijakan tersebut mencakup pengambilalihan properti.

“Ini bukan perampasan tanah. Juga bukan merupakan serangan terhadap kepemilikan pribadi atas properti,” tulis Ramaphosa dalam kolomnya untuk Financial Times.

"Proposal ini tidak akan mengikis hak milik, tetapi malah akan memastikan bahwa hak semua orang Afrika Selatan, dan bukan hanya mereka yang saat ini memiliki tanah, diperkuat," tegasnya.

Pembelaannya dikeluarkan setelah Partai Kongres Nasional Afrika (ANC) yang berkuasa telah mengusulkan amandemen konstitusi yang memungkinkan pemerintah untuk merebut dan meredistribusi tanah tanpa kompensasi kepada pemiliknya.

Proposal yang belum diadopsi itu menimbulkan kemarahan internasional yang meluas dan berbagai laporan media tentang dugaan kekerasan terhadap petani kulit putih Afrika Selatan, termasuk pembunuhan.

"Proposal pengambilalihan tanpa kompensasi merupakan salah satu elemen dari program reformasi lahan yang lebih luas yang bertujuan untuk memastikan bahwa semua warga negara dapat memiliki hak atas tanah mereka diakui, apakah mereka tinggal di daerah komunal, permukiman informal atau di pertanian komersial," tegasnya.

Lebih lanjut dia mengutip statistik berdasarkan Audit Tanah oleh Departemen Pembangunan Pedesaan dan Pembaruan Lahan. Mereka menyatakan bahwa 90 persen lahan di Afrika Selatan adalah milik perorangan dan perusahaan. Sedangkn negara memiliki 10 persen sisanya.

"Dari 90 persen ini, individu memiliki 39 persen, trust 31 persen, perusahaan 25 persen, dan organisasi berbasis komunitas empat persen, dan kepemilikan bersama satu persen," tambahnya seperti dimuat Russia Today.

“Dalam hal pertanian dan kepemilikan pertanian, 97 persen dari total kepemilikan pertanian dimiliki oleh 7 persen pemilik tanah," jelasnya.

Dia menambahkan bahwa angka-angka itu menunjukkan, 2 persen lahan pertanian dan kepemilikan pertanian dimiliki oleh orang kulit putih, 15 persen oleh warga kulit berwarna, lima persen oleh orang India, dan empat persen oleh orang Afrika. [mel]

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya