Berita

Basuki Hadimuljo/RMOL

Bisnis

Ketersediaan Infrastruktur Pondasi Indonesia Menjadi Negara Maju

MINGGU, 26 AGUSTUS 2018 | 21:14 WIB | LAPORAN:

Pembangunan infrastruktur secara masif dan merata di seluruh pelosok Tanah Air selama 4 tahun terakhir menjadi pondasi untuk lompatan kemajuan Indonesia di masa depan. Ketersediaan infrastruktur menjadi modal Indonesia meningkat sebagai negara maju, dan tidak terperangkap sebagai negara berkembang saja atau middle income trap.

"Pemerintah sedang bekerja keras untuk membangun Indonesia maju. Maju di bidang ekonomi, politik dan sosial budaya, dan mampu bersaing dengan negara-negara maju lainnya," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam orasi ilmiahnya pada acara Wisuda Sarjana dan Pasca Sarjana ke-83 periode III tahun 2018 yang diikuti oleh 2.158 wisudawan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Malang, Sabtu (25/8) kemarin.

Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Ketua Badan Pembina Harian UMM Malik Fajar, dan Rektor UMM Fauzan.


Menurut Menteri Basuki, pembangunan infrastruktur tidak lagi terkonsentrasi di Pulau Jawa, namun pembangunan dari pinggiran menjadi Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla. Pemerintah membangun waduk, jalan, jembatan, rumah, prasarana sarana air minum dan sanitasi, pelabuhan dan bandara di wilayah-wilayah terpencil, pedesaan, pinggiran dan perbatasan.

"Ini dilakukan semata-mata karena Bapak Presiden Joko Widodo ingin memperjuangkan rasa keadilan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia, memperkokoh persatuan Indonesia, memperkuat interaksi sosial dan budaya antar daerah," ujar Basuki.

Berbagai capaian yang sudah diraih bangsa Indonesia seperti pertumbuhan ekonomi yang stabil di atas 5 persen, menurunnya angka pengangguran dan jumlah masyarakat miskin, serta rendahnya tingkat ketimpangan berdasarkan indeks Gini Ratio adalah momentum yang harus dijaga. Oleh karenanya penyelesaian berbagai proyek infrastruktur terus dilakukan dengan didukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai fokus utama pemerintah tahun 2019.

Basuki mengatakan, pentingnya pembangunan infrastruktur, bukan semata untuk kepentingan pembangunan ekonomi, apalagi sekedar popularitas dan elektabilitas. Pembangunan infrastruktur adalah untuk memupuk persatuan, persaudaraan dan rasa keadilan dalam berbangsa dan bernegara.

Basuki juga menyampaikan corporate culture insan PUPR, yang diharapkan dapat menginspirasi para wisudawan di dunia kerja.

"Pintar saja tidak cukup, harus punya akhlakul karimah. Karena dalam bekerja sebagai team work. Keberadaan kalian di dalam tim harus membuat orang nyaman, aman dan bermanfaat bagi tim, bukan sebaliknya. Di samping itu juga harus profesional, berani dan kuat," pesan Basuki.

Kontribusi generasi muda bagi masa depan Indonesia sangat penting. Keberhasilan lompatan kemajuan bergantung pada daya juang, kreativitas dan dedikasi dari generasi muda.

Usai memberikan orasi ilmiah, Basuki menerima penghargaan sebagai warga kehormatan UMM ditandai dengan pengenaan jaket almamater UMM berwarna merah.

Basuki mengunjungi lokasi pembangunan Rumah Susun (Rusun) Mahasiswa UMM yang menggunakan anggaran Kementerian PUPR. Rusun empat lantai ini memiliki 50 unit kamar termasuk 2 unit difable dengan kapasitas tampung 196 mahasiswa.

Pembangunan Rusun juga telah memperhatikan kenyamanan penghuni dengan tersedianya fasilitas kursi, meja belajar, lemari, jalan lingkungan, listrik dan air. Biaya pembangunan senilai Rp 12,2 miliar dan ditargetkan rampung pada Desember 2018.

"Pembangunan rusun harus memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Bangunan yang tidak berkualitas justru akan lebih mahal perbaikannya," tegas Basuki.

Turut mendampingi Menteri Basuki yakni Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Ketut Darmawahana, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Fauzi Idris dan Kepala Biro Komunikasi Publk Endra S. Atmawidjaja. [*/lov]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya