Berita

Korea Utara/Net

Dunia

IAEA: Tidak Ada Indikasi Korut Stop Program Nuklir

RABU, 22 AGUSTUS 2018 | 08:05 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pengawas nuklir PBB mengatakan, tidak ada indikasi bahwa Korea Utara telah menghentikan kegiatan nuklirnya hingga saat ini.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dalam laporannya menyatakan keprihatinan tentang kegiatan nuklir Korea Utara.

"Kelanjutan dan pengembangan lebih lanjut dari program nuklir Republik Demokratik Rakyat Korea Utara dan pernyataan terkait oleh Korea Utara adalah penyebab keprihatinan serius," kata laporan tersebut seperti dimuat Press TV.


Laporan oleh Direktur Jenderal Yukiya Amano tersebut akan diserahkan ke rapat dewan IAEA bulan depan. IAEA mengatakan Korea Utara sedang mengembangkan program nuklirnya meskipun sebelumnya berjanji untuk menghentikannya.

Korea Utara mengusir inspektur agensi pada tahun 2009 dan tidak pernah mengizinkan mereka untuk kembali. Meskipun demikian, IAEA mengatakan telah melanjutkan dengan verifikasi operasi Korea Utara melalui citra satelit dan informasi sumber terbuka.

"Karena lembaga itu masih tidak dapat melakukan kegiatan verifikasi di Korea Utara, pengetahuannya tentang program nuklir DPRK terbatas dan, karena kegiatan nuklir lebih lanjut terjadi di negara ini, pengetahuan ini menurun," sambung laporan yang sama.

Badan itu menemukan bahwa instalasi uap yang terhubung ke laboratorium radiokimia di situs nuklir Yongbyon telah beroperasi dalam beberapa bulan terakhir.

Beban uap dan aliran air pendingin di pembangkit listrik eksperimental Yongbyon juga telah diamati "konsisten dengan operasi reaktor".

IAEA menemukan indikasi konsisten dengan penggunaan fasilitas pengayaan sentrifugasi yang dilaporkan terletak di dalam pabrik, termasuk pengoperasian unit pendingin serta pergerakan kendaraan biasa.

"Sejak Desember 2015, ketika siklus operasional saat ini dimulai, telah ada indikasi konsisten dengan beberapa periode pendek dari reaktor shutdown. Namun, tidak ada dari periode ini yang memiliki durasi yang cukup untuk inti reaktor lengkap telah habis. Observasi agensi mengindikasikan bahwa siklus operasional saat ini lebih lama dari yang sebelumnya," tambah laporan yang sama. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya