Berita

Bantuan kemanusiaan untuk Korut/Net

Dunia

Bantuan Kemanusiaan Untuk Korut Nyaris Terhenti Tahun Ini

SELASA, 21 AGUSTUS 2018 | 10:07 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Bantuan kemanusiaan untuk Korea Utara hampir terhenti tahun ini karena Amerika Serikat meningkatkan penegakan sanksi. Padahal ada peringatan tentang potensi krisis pangan dan meningkatkan hubungan dengan Pyongyang.

Sanksi internasional yang dikenakan atas program senjata nuklir Korea Utara secara teknis sebenarnya tidak mencakup kegiatan kemanusiaan dan PBB baru-baru ini mengadopsi proposal Amerika Serikat yang dirancang untuk merampingkan persetujuan untuk pengiriman bantuan.

Tetapi interpretasi yang ketat atas sanksi Amerika Serikat membatasi transaksi perbankan dan pengiriman ke Pyongyang. Bukan hanya itu, ada larangan perjalanan bagi warga Amerika Serikat, telah secara efektif menutup operasi Korea Utara dari sebagian besar kelompok bantuan.


Larangan pengiriman benda-benda logam, mulai dari alat diagnostik kesehatan hingga sendok dan pemotong kuku, membuatnya hampir tidak mungkin untuk memberikan perawatan kesehatan dasar ke Korea Utara. Selain itu, sulit juga memasukkan suku cadang mesin pertanian, rumah kaca dan ambulans.

"Rejim sanksi memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan pada operasi kemanusiaan dan kegiatan bantuan dan bantuan, terutama runtuhnya saluran perbankan dan penundaan dalam memindahkan pasokan ke negara itu," kata Mazen Gharzeddine, yang mengawasi operasi Korea Utara pada Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Menurut Kantor Pelacakan Keuangan Urusan Kemanusiaan Urusan Kemanusiaan, dana total dari PBB dan kegiatan LSM di Korea Utara telah turun dari 117,8 juta dolar AS pada 2012 menjadi 17,1 juta dolar AS sepanjang tahun ini.

Sementara itu, American Friends Service Committee (AFSC), sebuah LSM yang bermarkas di Philadelphia yang telah menjalankan proyek pertanian di Korea Utara selama 20 tahun, mengatakan bahwa pihaknya telah menghentikan programnya tahun ini untuk pertama kalinya karena ketidakmampuan untuk mengirim pasokan atau melakukan perjalanan ke negara tersebut.

Badan amal lainnya, Save the Children yang berkantor pusat di London, yang menyediakan makanan, perawatan kesehatan dan bantuan bencana, ditarik keluar pada November karena alasan kendala operasional.

Selain itum Global Fund yang berbasis di Jenewa telah menyalurkan lebih dari 105 juta dolar AS sejak 2010 untuk memerangi tuberkulosis dan malaria. Global Fund menutup operasi Korea Utara pada bulan Juni karena risiko dalam penggelaran sumber daya dan kurangnya akses dan pengawasan untuk penarikan. Demikian seperti dimuat Reuters. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya