Berita

Foto keluarga yang terpisah/Reuters

Dunia

Terpisah Di Perang, 180 Keluarga Akan Bertemu Di Perbatasan Korut-Korsel

SENIN, 20 AGUSTUS 2018 | 09:39 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Sekitar 180 keluarga yang terpisah akibat Perang Korea tahun 1950-53 akan dipertemukan kembali dalam program reunifikasi keluarga yang akan dilakukan pekan ini.

Reunifikasi keluarga ini adalah bagian dari program kerjasama yang dijalin antara Korea Utara dan Korea Selatan dalam upaya untuk memperbaiki hubungan kedua negara. Program yang dilakukan sejak awal tahun 2000an ini kerap terganggu berkali-kali akibat situasi yang tidak menentu di Semenanjung Korea.

Ini adalah reunifikasi keluarga pertama yang dilakukan antara dua Korea sejak tiga tahun terakhir. Reunifikasi akan berlangsung di resor wisata Utara di Gunung Kumgang, seperti yang disetujui oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in selama pertemuan pertama mereka pada bulan April lalu.


Keluarga-keluarga yang terpisah itu menjadi korban kebuntuan selama beberapa dasawarsa di antara keduan negara yang telah meningkat selama beberapa tahun terakhir ketika Pyongyang dengan cepat mengembangkan senjata nuklir dan program misilnya.

Lebih dari 57.000 korban perang di Korea Selatan telah mendaftar untuk reuni keluarga singkat, yang hanya berlangsung 11 jam untuk bertemu dan melakukan kegiatan bersama. Namun para korban perang saat ini banyak yang sudah berusia lanjut dan juga meninggal dunia.

Menurut data pemerintah Korea Selatan, sekitar 132.600 individu terdaftar sebagai keluarga terpisah pada akhir Juli. Dari 57.000 orang yang selamat, 41,2 persen berusia 80-an dan 21,4 persen berusia 90an.

“Saya lebih dari 90 tahun jadi saya tidak tahu kapan saya akan mati. Saya sangat senang bahwa saya telah dipilih kali ini (untuk reunifikasi)," kata Moon Hyun-sook, yang terpisah dengan adik perempuannya di Korea Utara selama Perang Korea.

Selama bertahun-tahun, Seoul telah menyerukan pertemuan rutin antara keluarga terpisah termasuk menggunakan konferensi video, tetapi program reuni sering menjadi korban hubungan yang rapuh dengan Pyongyang.

Para anggota keluarga dari pihak Korea Selatan tiba di kota perbatasan pantai Sokcho akhir pekan kemarin untuk mendapat pengarahan oleh pejabat di reuni dan untuk pemeriksaan kesehatan singkat, sebelum melintasi perbatasan awal pekan ini. [mel]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya