Berita

Hukum

IPW: SMK Polri Harus Dijalankan Penuh Bukan Setengah Hati

KAMIS, 02 AGUSTUS 2018 | 16:00 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

. Guna mendapatkan personel terbaik, Sistem Manajemen Kinerja (SMK) Kepolisian memiliki tolok ukur yang jelas. Hanya kader-kader polisi terbaik yang mendapatkan posisi vital dan strategis.

Demikian disampaikan Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (2/8).

“SMK Kepolisian ini sangat diperlukan untuk mengukur kinerja anggota Polisi secara fair. Dengan adanya tolok ukur yang jelas, hanya kader-kader polisi terbaik yang bisa mendapatkan posisi vital dan strategis,” katanya.


Menurut Neta, selama ini sistem pengkaderan di institusi Korps Bhayangkara ini tidak jelas, transparan dan konsisten. Situasi tersebut, kata Neta diperparah dengan tidak adanya audit terhadap kinerja maupun kualitas anggota Kepolisian.

“Akibatnya, jumlah Jenderal di Polri membeludak tanpa jelas fungsi dan perannya,” urainya.

Selain itu, jumlah Perwira Menengah (Pamen) di Kepolisian saat ini meledak. Hingga mereka lebih fokus untuk bisa sekolah dan bisa mendapatkan jabatan.

Ketika mereka konsentrasi memikirkan lobi-lobi untuk bisa sekolah dan mendapatkan jabatan otomatis mereka tidak memikirkan masyarakat yang harus diayominya dan tidak memikirkan peningkatan kinerja profesional kepolisian.

“Jika SMK dimaksimalkan diharapkan budaya di kepolisian berubah. Anggota polri akan meningkatkan kualitas kinerjanya ketimbang sibuk melakukan lobi-lobi untuk mendapatkan 'matahari' yang bisa menjadi pelindung dan menjaga karir serta jabatannya,” pungkas Neta.

Namun biasanya, Neta menambahkan, setiap konsep dan program yang bagus di Kepolisian hanya dijadikan pencitraan dan tidak diterapkan sepenuh hati, selalu ada toleransi tingkat tinggi untuk mengeliminasi program-program bagus.

Akibatnya, Kepolisian kembali terjebak dalam lingkaran setan yakni hanya orang-orang dekat yang bisa mendapat posisi terbaik.

“Sementara kader terbaik yang tidak masuk orbit matahari harus pasrah terlempar,” demikian Neta.[jto]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya